Mohon tunggu...
faiz alamsyah
faiz alamsyah Mohon Tunggu... -

ingin memperbaiki dunia persepakbolaan indonesia kearah yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Cinta itu Bernama Luis

13 Juli 2014   04:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah, cinta tak pernah butuh alasan. Apapun dilakukan hanya untuk mempertegas semuanya. Bahkan, hal yang salah bisa dibenarkan. Begitu pula sebaliknya. Sekarang Kami berhadapan pada satu keadaan yang sulit. 31 januari 2011, sosoknya bagaikan cahaya yg menerangi kegelapan. Kehilangan si rambut pirang, Kami kedatangan sang pahlawan nan kontroversial. Tak peduli, Kami hanya berharap dirinya bisa menggantikan lubang yang ditinggalkan pahlawan terdahulu. Welcome Anfield. Debutnya sempurna. Tak butuh latihan maksimal, malam itu satu golnya membuat Kami memandang dirinya tidak sebelah mata. Salah satu pembelian tersukses kala transfer musim dingin sepanjang sejarah klub ini berdiri. Menggunakan nomor punggung milik sang pelatih kala bermain, dia kah legenda selanjutnya? Sempat ada di benak Kami kalimat itu. Kami tersihir dengan caranya memperlihatkan Sepakbola. Hattrick Kuyt ke gawang Setan merah, gol pertama yang sungguh mempesona atas kinerja Luis. Umpan Krygiakos inside the box, lalu diberikan mulus kepada Kuyt setelah berhasil melewati tiga pemain Emyu sekaligus dan memberikan bola lewat kolong Van Der Sar. Magical! Jasa jasanya membuat sisi kontroversinya tertutup di mata Kami. Kebaikan mengiringi keburukan. Sikap nya memang terkadang menjengkelkan, entah dahulu apa yg diidamkan Ibunya sehingga bisa menghasilkan Anak macam alien itu. Musim terakhirnya bersama LFC menjadi akhir yang baik dalam karir profesional nya di Inggris. Bermain dari game week ke 4 saat melawan Sunderland, kala itu ia berhasil mencetak Brace. Berhasil bahu membahu bersama kompratriotnya hingga dunia memanggil mereka SaS. John ruddy tentu akan rindu dirinya, 11 gol nya seakan membuat dia striker yang paling ditakuti dalam karirnya. 31 gol dalam semusim, dunia tahu insting luar biasanya dalam mencetak gol. Sterling pasti rindu akan dirinya. Rata rata golnya pun berasal dari umpan Luis. Sturridge semoga menjelma jadi pahlawan ummat. Jangan lupakan iago yang bisa membuat Kita tertawa akan tendangan cornernya. Momen ini mungkin jadi momen percobaan sebelum Steve pensiun nanti. Entahlah. Semuanya tinggal kenangan. Harapan kami Luis tak lupa akan kami. Kami juga tau pasti Luis akan rindu hari harinya di Anfield. Chants nya, teriakannya, bahkan ejekan mungkin. Siapa menjamin dia akan mendapatkan itu semua di Katalan? Thank you again for some great moments and memories. Terimakasih telah membuat kami berani bermimpi lagi. Membuat malam malam Rabu Kamis kami terisi setelah 5 tahun lamanya. Membuat kami kembali menukangi 4 besar. GENIUS! I just can’t get enough, Luis! You’ll never walk alone @bukibukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun