Media sebesar Republika masih punya wartawan yang saya duga melakukan copy paste tulisan saya. Setelah saya baca dengan seksama Ide Paragraphnya hampir sama persis, sehingga saya menduga telah terjadi penjiplakan.
[caption id="attachment_316086" align="alignnone" width="630" caption="Yang sebelah Kiri Tulisan Saya di Kompasian, Yang di sebelah Kanan Dari Republika. Perhatikan Lingkaran Merah, Idenya Sama Persis (dok.pri)"][/caption]
Dalam berita kecalakaan kapal Tongkang tenggelam di Batam hari Jum’at tanggal 18 Juli 2014 hasil reportase saya langsung dilapangan karena saya bekerja di Institusi tersebut, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) saya posting ke blog Kompasiana.
Besok harinya, Sabtu, 19 Juli aktifitas pencarian korban hilang masih dilakukan, Institusi kami pun masih ada di lokasi kejadian, disana sudah ada juga beberapa Instansi lain dari Polair Polda Batam dan SAR, selain itu banyak juga rekan-rekan wartawan yang hadir baik dari media lokal maupun nasional.
Sayangnya didalam berita yang mereka tulis tidak satupun media yang menyebut Instansi kami. Pada kenyataannya kami sudah berada di lokasi kejadian saat kapal tersebut tenggelam serta melakukan aksi Search and Rescue (SAR) menggunakan Kapal Negara Sarotama milik Institusi kami dan malam itu belum ada satu media dan instansi lain di lokasi.
Saya tidak minta apa-apa cukup sebutkan sumber beritanya saja sudah cukup, toh sejak dulu kami menganggap pekerjaan SAR adalah pekerjaan kemanusiaan jadi tidak butuh pencitraan.
Namun demikian Saya sangat menyayangkan sikap awak media yang seperti ini, copy paste tanpa menyebutkan sumber penulisnya sangat tidak kreatif.
Ini link sumber berita tersebut
dan ini Reportase saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H