Sedikit kaget saya melihat antrian panjang di pintu masuk pemeriksaan kedua sebelum penumpang naik ke pesawat. Apa iya penumpang sedang ramai ramainya fikir saya? Setelah beberapa lama antri baru sadar kalau sekarang pemeriksaan penumpang di bandara soekarno hatta (gak tahu di bandara lain) lebih ketat dari sebelumnya.
Semua barang yang mengandung logam harus dilepas, ikat pinggang, jam tangan, cincin, HP, dompet, jacket harus melalui scanner. Jika saat lewat masih ada bunyi kita harus mundur lagi periksa lagi isi kantong mungkin ada uang logam atau sejenisnya.
Akibatnya selain antrian panjang, kurang nyaman karena harus pasang ikat pinggang lagi hehe, kalau celana kebesaran kan repot juga xixixi dan banyak juga saya dengar keluhan penumpang yang sudah hampir telat naik pesawat.
Dengar-dengar dari sebuah reporase di stasiun TV sejak diberlakukan petugas keselamatan bandara menemukan kepala ikat pinggang yang dimodifikasi menjadi senjata tajam, seperti apa bentuknya saya belum lihat juga.
Peraturan mengenai pemeriksaan penumpang ini sebetulnya bukan barang baru. Ada beberapa peraturan yang mendasarinya yaitu:
- undang undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang penerbangan.
- Permenhub nomor 127 tahun 2015 tentang program keamanan penerbangan nasional.
- Instruksi dirjen hubud nomor 3 tahun 2015 tentang kewajibN perbaikan sistem bandar udara
Menurut saya sih pemeriksaan yang dilakukan masih wajar ya, masih belum sangat mengganggu privasi. Nah solusinya sekarang saya kalau mau pergi naik pesawat alokasikan waktu lebih lama sebelum keberangkatan untuk jaga-jaga supaya lebih tenang. Kalau teman saya malah kalau pergi naik pesawat dia pakai training jadi tidak perlu lepas ikat pinggang katanya.
Bagaimana pemeriksaan penumpang di bandara Luar Negeri?
Sama saja ketatnya, beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Perancis malah extra ketat. Selain semua benda yang mengandung logam, sepatu, kamera, laptop harus dikeluarkan termasuk cairan lebih dari 100ml, kalau korek api, senjata tajam dll sudah pasti dibuang.
Sebagai penumpang pesawat saya sih mendukung saja kebijakan ini, tapi kalau boleh saran, pengelola bandara dan pemerintah lebih aktif mensosialisasikan mengenai prosedur keamanan dan keselamatan di bandara kemudian jangan “hangat hangat kopi susu ” diterapkan sebentar kemudian hilang lagi kembali seperti semula.
#ayopakaitrainingkebandara