Transportasi
Perjalanan dari Indonesia ke Pulau Pinang bisa melalui beberapa cara. Pengalaman saya saat masuk Pulau Pinang menggunakan pesawat terbang dari Medan langsung ke bandara Pulau Pinang atau seandainya tidak ada rute langsung ke Penang bisa juga menggunakan moda transportasi lain, sebab moda transportasi di Malaysia sudah cukup baik. Misalnya dari Singpore bisa naik bus, biayanya sekitar RM65 atau naik pesawat domestik dari Bandara Kuala Lumpur atau kota lain.
Perjalanan dari Bandara Kuala namu Medan hanya memakan waktu 40 menit, harga tiketnya bisa didapat dengan murah kalau pesan jauh hari atau tidak dalam peak season. Sekedar Informasi airport tax penerbangan Luar Negeri dari bandara kualanamu cukup mahal Rp. 200ribu
Kemudian Pulang ke Indonesia saya mencoba menggunakan penerbangan domestik, Pulau Pinang – Johor Bahru, menggunakan pesawat malindo air seharga RM113 atau sekitar Rp400ribu sudah termasuk airport tax. Selanjutnya perjalanan saya lanjutkan ke Pelabuhan ferry stulang laut menuju pelabuhan Batam centre Batam menggunakan taksi, biayanya RM45.
Oleh-Oleh
[caption id="attachment_318207" align="aligncenter" width="640" caption="Suasana Pasar Malam (dok.pribadi)"][/caption]
Selama berada di Pulau Penang saya berkunjung ke Pasar malam Batu Peringgi, disini banyak terdapat oleh-oleh, seperti baju kaos, gantungan kunci, harganya sudah pas, tapi ada beberapa penjual yang masih bisa tawar menawar. Saya membeli baju kaos anak satu setel baju dan celana seharga RM15, setelah tawar menawar, sebelumnya RM20. Gantungan kunci enam buah seharga RM10.
Untuk menuju ke Batu Peringgi bisa menggunakan rapid bus biayanya sekitar RM3, saya perhatikan busnya sangat nyaman, busnya baru, ber AC, tempat duduknya nyaman dan tidak ada yang berdiri, bus ini sudah berjadawal dan hanya berheni di stasiun yang sudah di tentukan. Waktu yang dibutuhkan sekitar 1 jam, atau menggunakan taksi hanya sekitar 20 menit tapi biaya lebih mahal.
Penginapan
Saya berkunjung ke Pulau Pinang selama 3 hari dua malam, saya memilih lokasi hotel di daerah Georgetown, lokasi hotel yang saya tempati sangat strategis. Salah satu keuntungannya ialah saya dapat menuju beberapa objek wisata, sepeti benteng Cornwallis, taman kota, bangunan-bangunan tua khas Eropa hanya dengan berjalan kaki. Waktu yang dibutuhkan untuk menjelajah cukup dua jam. Waktu yang tepat untuk keluar dengan berjalan kaki adalah sekitar pukul 18:00 waktu Malaysia, selain cuaca sudah tidak terlalu panas, kita akan dapat momen sunset.
[caption id="attachment_318214" align="aligncenter" width="424" caption="Salah satu sudut Port Cornwallis yaitu Rumah api cornwallis (dok.pribadi) "]
Harga kamar hotel yang saya tempati RM327, kamar seluar 32m2 lantainya dilapisi karpet, mini bar, pembuat kopi, meja belajar, kursi baca, safety defosit box, kamar mandi luas, ruangan kamar mandi ada 3, satu ruang untuk bathub, satu ruang shower dan satu ruang wc duduk dan pengering rambut. Bagi yang membawa anak-anak saya rasa kamarnya cukup nyaman.
Sekadar tips kalau berkunjung ke Pulau Pinang, yaitu (1) pesan dan bayar kamar secara online lebih banyak keuntungan, selain lebih murah juga dapat fasilitas Internet dan sarapan pagi, kalau beli langsung akan dapat keuntungan lebih sedikit. (2) Kalau malas jalan-jalan keluar, cari hotel yang menyediakan fasilitas luar ruangan, saperti pantai.
Kuliner
[caption id="attachment_318203" align="aligncenter" width="630" caption="Suasana makan didalam sebuah kedai (dok.pribadi)"]
Sepanjang jalan banyak kita jumpai kedai-kedai kopi, puja sera, jajanan kaki lima menjual berbagai macam makanan yang menggoda selera makan dengan harga terjangkau. Malam itu saya mencoba menu kebab fahita, kebab India dengan irisan daging Lembu dan Ayam, roti dan kentang goreng, harganya RM15, porsinya cukup banyak dan rasanya cocok dilidah saya yang penyuka asin dan agak pedas. Selain itu makanan yang juga terkenal di Pulau Pinang adalah Nasi Kandar, nasi kari lezat harga kaki lima, sekitar RM5. Sementara itu beberapa rekan saya mencoba menu satay dan nasi goreng.
Pengunjung kedainya di dominasi oleh pendatang asing (baca:bule) meja yang diisi orang Melayu termasuk saya hanya satu atau dua saja.
Arsitektur
[caption id="attachment_318204" align="aligncenter" width="640" caption="Salah satu gedung di taman kota pulau pinang (dok.pribadi)"]
Bangunan, gedung-gedung di Pulau Pinang sangat terjaga keasliannya, kokoh dengan tiang-tiang besar khas Eropa sangat mendominasi, namun di beberapa tempat juga terdapat arsitektur melayu. Tidak terlalu berlebihan sebab Pulau Pinang merupakan salah satu warisan budaya dunia yang sudah di akui UNESCO, sehingga terdapat larangan memugar/renovasi peninggalan sejarah tersebut.
Kesimpulan
Secara keseluruhan wisata ke Pulau Pinangcukup memuaskan, transportasi umum atau berjalan kaki bisa mengakomodasi ke tempat-tempat wisata yang ada. Banyak Penginapan dengan harga yang beragam sertaKuliner murah dengan rasa mantap juga banyak kita jumpai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H