Pulanglah…. Sejak awal kepindahan tugas saya dan keluarga ke Surabaya satu minggu yang lalu, baru hari minggu kemarin kami sempatkan untuk pulang kampung, kampungnya istri saya tepatnya. Kediri. Perjalanan dari Surabaya kami tempuh lebih kurang 4 jam. Lewat jalan biasa. Satu kali lewat jalan tol Krian Mojokerto. Saya lihat ada beberapa ruas jalan tol yang akan terhubung hingga ke jombang Surabaya, tapi sepertinya belum bisa digunakan.
Kami tiba di Kediri pada pukul 21 lebih sebab di Jombang sedang ada acara gerak jalan sehingga banyak jalan jalan utama akses untuk keluar kota ditutup, jadi kami putar-putar cukup jauh dan macet juga akhirnya.
Selepas dari jombang perjalanan kami juga terhambat di dalam kota Kediri, karena sedang ada carnival mobil hias, jalanan didalam kota banyak yang ditutup. Tapi istri saya tetap mencari jalan alternatif dan sesekali bertanya ke pengguna sepeda motor.
Kami putuskan untuk menginap di hotel yang ada di jalan dhoho hotel Penatara. Lokasi hotel ini yang sangat strategis. Kemana mana dekat. Hotel yang dibangun tahun 1984 ini pernah jaya era 80,90 dan 2000 an, tapi perlahan sepi sejak hotel lain bermunculan. “iya mas, dulu Cuma satu ini hotel yang bagus di Kediri” kata pelayan restorannya.
Pagi nya pukul 7 anak-anak sudah saya ajak keluar menikmati car free day. Kegiatan satu kali seminggu ini cukup ramai, pedagang makanan, mainan serta beraneka ragamkegiatan bisa dinikmati oleh warga Kediri tanpa takut tersenggol oleh mobil atau motor, karena kendaraan bermotor tidak boleh melintas, tapi eitss… hati-hati tertabrak sepeda sakit juga loh…
Sebelum menelusuri semua “wahana” saya ajak istri dan anak saya untuk menyantap nasi pecel sambil lesehan di trotoar, rasa dan suasananya muantap, pas banget… sudah gitu pas bayar juga murah banget, nasi pecelan lengkap dengan telur dan peyek+air minum hanya Rp. 6ribu. Suasananya juga sempat saya abadikan “ mbak nyun sewu, minta tolong difotokan” kata saya dengan Bahasa jawa seadanya. “iya mas” kata mbak yu nya sambil mengambil hp saya. Setelah beberapa kali jepretan, “ini mas monggo dilihat dulu, bagus apa tidak” tanya mbak yu nya. Saya langsung periksa dan meyakinkan kalua fotonya sudah bagus semua.
Yang disukai anak-anak saya itu ya lari-larian dijalanan, pas ada yang menarik perhatian mereka mampir, kalau tidak ya jalan terus. Jalan dhoho ini paling panjang 1 km. Tapi memang saya akui kalau jajanan di jawa itu memang syurganya, selain rasanya uenak harganya juga murah, ramah dikantong.
Kebetulan saya belum ngopi pagi nah... kebetulan ada stand kopi langsung diolah oleh barista nya, tapi saya lihat koq ibu-ibu semua pelanggannya, saya lihat-lihat ternyata penjualnya tidak mematok harga, alias bayar seikhlasnya. Setelah pesan kopi dan bertanya-tanya tentang kopi kemudian masukkan uang kedalam kotak tips.
Hampir dua jam kami keliling semua stand dan melihat seluruh kegiatan, tiba saatnya untuk kembali ke kamar hotel, mandi, merapikan barang dan persiapan untuk check out . Perjalanan kami lanjutkan mengunjungi rumah keluarga di Kediri hingga sore hari kemudian kembali ke Surabaya.
See ya…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H