Mohon tunggu...
Faizal Assegaf 2
Faizal Assegaf 2 Mohon Tunggu... lainnya -

| Faizal Assegaf

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jesus Bersujud, Karena Dia Islam

21 Agustus 2010   17:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:49 2675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption id="attachment_234580" align="alignleft" width="259" caption="ilustrasi - google"][/caption]

Sejauh ini, berbagai literatur sejarah Islam, tidak ditemukan satupun penjelasan yang menyebutkan bahwa Jesus (Isa Al Maseh) pernah melakukan sujud (sholat) kepada Allah SWT. Barangkali peristiwa itu ada, namun informasi itu belum sampai ke saya dan mungkin juga anda?

Yang jelas, Jesus Kristus dalam pemahaman ummat Islam adalah Isa Al Maseh. Salah satu Nabi yang termasuk sebagai ulul azmi, sebagai mana Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Muhammad SAW. Kelima Nabi tersebut memiliki pengaruh dalam sejarah pembentukan peradaban ummat manusia.

Lebih jauh, di dalam riwayat yang bersumber dari Ahlul Bait as, disebutkan bahwa Allah SWT telah mengutus sebanyak 124.000 Nabi. Mulai dari Nabi Adam As hingga Nabi Muhammad SAW. Angka ini terkonfirmasi melalui penyebutan nama-nama yang termuat dalam berbagai kitab agama Samawi: Al Qur’an, Injil, Zabur, Taurat dan lainnya.

Selain itu, referensi Ahlul Bait As, menjelaskan sebagian dari ribuan Nabi dimaksud, sekitar 313 Nabi mencapai derajat ar-risalah (kerasulan). Sementara sisanya menempati posisi sebagai Nabi dalam pengertian memiliki sifat: an-nadzir atau al-mundzir (pemberi ancaman), al-basyir atau al-mubasysyir (pemberi harapan). Dan mereka termasuk as-shalihin (orang-orang soleh) dan al-mukhlashin (orang-orang yang dituluskan oleh Allah)… baca

Lebih khusus tentang “Nabi Jesus” atau terkenal dalam oleh Al Qur’an  dengan penyebutan Isa ibnu Maryam, memiliki keistimewaan tersendiri. Namanya disebutkan sebanyak kurang lebih 25 kali, dan Ia mendapat gelar dari Allah dengan julukan Ruh Allah (roh kudus). Sebuah gelar yang menjelaskan tentang peristiwa pengangkatannya sebagai utusan Allah, akibat dari penolakan dan upaya pembunuhan atas dirinya yang dilakukan oleh Bani Israil.

Kasus ini menuai kontraversi. Dan hingga kini masih menjadi aset sejarah dalam ragam tafsir yang hendak menelusuri kebenaran diseputar misteri kehidupan akhir “Nabi Jesus”, yang melibatkan pertentangan lintas pemikiran kaum muslim, Kristen dan Yahudi.

Menurut versi kalangan Kristiani, meyakinkan kepada kita bahwa akhir dari kehidupan Isa Al Maseh berlangsung tragis. Ia disalibkan dan kemudian diangakat oleh Allah ke Surga. Proses penyaliban atas Jesus juga merupakan sebuah perjalanan suci, yang dipahami sebagai bentuk derajat pengorbanan seorang Nabi untuk memberi jaminan kedamain kepada ummat manusia.

Ekspresi kecintaaan saudara-saudara kita dari kaum kristiani, dalam menafsirkan sejarah tragis tersebut, sesungguhnya tidak berbeda dengan penjelasan sejarah Islam. Yang mana menerangkan bahwa Isa ibnu Maryam memang saat itu terposisi dalam ancaman pembunuhan secara keji oleh Bani Israil. Namun kemudian diselamatkan oleh Allah.

Secara subtansi: pandangan Islam dan Kristen, sama-sama mengakui adanya kebenaran atas penjelasan sejarah peristiwa tersebut. Selebihnya menyangkut proses Isa Al Maseh diangakat ke surga adalah hal yang merupakan misteri. Tegasnya, ia disalib atau tidak, itu soal proses saja.

Kembali kepada pertanyaan diawal artikel saya tentang Jesus bersujud, bertujuan untuk membuka pemahaman sejarah kita seputar bentuk ibadah yang dilakukan oleh para Nabi. Dengan pertanyaan terakhir: Jika semua Nabi diklaim membawa ajaran Islam, apakah mereka semua melakukan sujud sebagai mana dilakukan Nabi Muhammad SAW di dalam sholatnya?

***

"Agama tdk boleh berhenti sebatas keyakinan, namun ia adalah petunjuk jalan menuju keimanan. Di rana keyakinan kita menemukan banyak pertentangan dan manipulasi, sementara di wilayah keimanan: Tuhan menjadi penerang yang membuat semua hambanya menyatu dalam cinta-Nya Yang Maha Kudus" (seruan FA my facebook)

Salam, Faizal Assegaf Jkt, 22 Agustus 2010 Artikel Terbaru:

Pendeta, Jangan Gitu Dong...!

Artikel sebelumnya:

Jesus I Love You, Apakah Saya Kafir?

BONUS HRC:

‎|>> "Hei penasehat, tolong jelaskan bgmana puasanya seorang pemimpin?" pinta raja... "Puasa seorang pemimpin itu sama dengan puasa para Wali, Ulama dan Nabi" kata penasehat. "Apakah puasa saya sudah demkian?" desak raja... "Oh sangat takjub, puasa paduku sungguh sempurna, karena penuh dgn pencintraan..." jawab penasehat.

Kunjungi Facebook: Hikayat Raja Cikeas (HRC)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun