Mohon tunggu...
Faizal Assegaf 2
Faizal Assegaf 2 Mohon Tunggu... lainnya -

| Faizal Assegaf

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kode ‘X’ Intelijen Cikeas

19 Agustus 2010   20:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:53 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dokumen berisikan daftar nama aktivis garis keras dikirimkan ke Raja Cikeas. Satu nama diantaranya adalah, Faizal Assegaf. Bagi sebagian kalangan aktivis di tanah air, nama ini tak asing lagi. Mereka menjulukinya: Aktivis anti Raja Cikeas.

Nama si aktivis yang  juga adalah penulis aktif di blog kompasiana itu di bold dengan tinta hitam, dan bertengger di deretan paling atas. Tepat di ujung huruf ‘l’ (Faiza-l), sang raja memberikan tanda silang ‘x’. Sebuah isyarat berupa perintah untuk menjalankan operasi intelijen.

Orang awam, memaknai arti ‘x’, pertanda bahaya. Tepatnya ancaman yang serius dari sang raja. Dipantau, dilumpuhkan bahkan tidak segan-segan, pesan sang raja itu bersifat instruksi khusus untuk menghilangkan nyawa orang-orang yang dianggap getol menentang kehendaknya.

Isu, soal tanda silang ‘x’ ini, masih menjadi misteri yang menyelimuti kematian tragis pejuang HAM, Munir, kriminalisasi KPK yang telah membawa Antasari Azhar mendekam di penjara dengan alasan yang tidak jelas serta sederetan kasus lainnya.

Tanda ‘x’ juga memiliki daya teror yang menakutkan. Sebagian orang memaknainya dengan istilah: Yang Bersangkutan Sadis (YBS). Sebuah ungkapan terbalik dari gelar sang raja, ‘SBY’. Dua kata ini diberbagai spanduk aktivis anti kerajaan Ciekas, sering ditulis dengan warna biru dan merah: SBY = YBS.

***

Bocoran tentang tanda ‘x’ dari sang raja, tersebar ke kalangan wartawan dan aktivis. Sebagian media massa yang sebelumnya menujukan sikap kritis kepada penguasa istana, tiba-tiba menjadi ciut. “Kerajaan Cikeas sedang memutar arah jarum untuk kembali ke masa otoriter rezim Orde Baru”.

Perasaan takut yang sama juga menyebar ke kalangan rakyat. Dan isu soal tanda ‘x’ bergulir menjadi perbincangan yang serius bagi politisi di Gedung Senayan. Sebagian dari mereka yang terlibat membongkar kasus Century, mengadakan rapat tertutup.

Para politisi rupanya masih punya nurani dan hendak mengkonsolidasi kekuatan untuk melawan perintah sang raja. Anggapan mereka, demokrasi sedang dibajak dan mengarah pada ancaman kembalinya kekuasaan yang tirani.

“Kalau aktivis mulai diposisikan sebagai musuh negara dan terancam dibantai, maka target berikutnya adalah kami,” sebagian besar politisi Senayan menyimpulkan ancaman sang raja.

“Isu operasi intelijen itu tidak membuat kita gentar dan takut!,” tegas Faizal Assegaf. Baginya saat ini hanya ada satu tekat: Galang pencerahan dan bebaskan rakyat dari cengkraman Raja Cikeas…!

YANG JELAS, DI KOMPASIANA MULAI BEROPERASI INTEL2 CIKEAS

Salam, Faizal Assegaf Jakarta, 20 Agustus 2010

Mantra di Jari SBY

Facebook: Hikayat Raja Cikeas (HRC)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun