Kemajuan teknologi hari ini sudah tidak dapat dibendung lagi, hampir seluruh lapisan masyarakat telah dirasuki oleh unsur-unsur teknologi. Agama pun tak luput dari pengaruh teknologi, mulai dari media dakwah yang bersliweran diberbagai media sosial hingga Al-Qur'an dalam bentuk digital. Teknologi jelas banyak sekali memberikan efek positif pada seluruh aspek kehidupan manusia. Diera kemajuan teknologi seperti sekarang masih banyak dapat ditemukan institusi yang mewajibkan penulisan mushaf kepada para santrinya, salah satunya adalah MAN IC Paser yang terletak di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Penulisan mushaf ini dijadikan sebagai salah satu syarat agar bisa dinyatakan lulus dari MAN IC, padahal akses terhadap Al-Qur'an pada hari ini sangatlah mudah, mengapa masih perlu menulis mushaf. Menyikapi fenomena seperti ini Karl Manheim mempunyai penjelasannya tersendiri.
Berangkat dari pemikiran Karl Manheim tentang teori sosiologis pengetehuan maka kita akan mampu menjelaskan makna dan tujuan dari praktik penulisan mushaf seperti ini. Manheim menerangkan bahwa kehadiran sosiologis pengetahuan akan menjadi solusi bagi permasalahan hukum sosial pengetahuan bagi pemikiran dan Tindakan manusia. Ide pokok dari sosiologis pengetahuan adalah tidak ada ide yang mampu dipahami tanpa ada asal-usul yang jelas. Manheim menyimpulkan jika tindakan manusia itu dibentuk melalui dua dimensi yaitu perilaku dan makna. Oleh karena itu sebelum melakukan pengkajian terhadap tindakan manusia perlu dilakukan pengkajian lebih dahulu terhadap perilaku eksternal dan makna perilaku. Manheim sendiri mengklasifikasikan makna perilaku melalui perilaku sosial menjadi tiga bagian, yaitu: objektif, ekspresif dan dokumenter.
Makna Objektif yang dimaksud disini adalah melihat dimana tindakan itu terjadi melalui konteks sosial. Bila dilihat secara objektif maka kegiatan penulisan mushaf ini adalah sebuah kegiatan yang diwajibkan bagi seluruh santri MAN IC Paser untuk dilaksanakan sebagai salah satu syarat kelulusan. Disisi lain kegiatan penulisan mushaf ini juga diharapkan dapat menjadi media untuk lebih mencintai, menjaga dan memelihara Al-Qur'an. Makna Ekspresif adalah sebuah makna yang digunakan serta ditampilkan oleh subjek.Â
Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan yang ada di MAN IC Paser sangatlah padat dan melelahkan, oleh karena itu kegiatan penulisan mushaf seperti ini diharapkan mampu menjadi obat penyejuk hati dan penenang jiwa, karena setiap goresan penulisan mushaf akan dibarengi dengan membaca Al-Qur'an. Melalui penulisan mushaf ini juga diharapkan mampu menjadi sarana untuk menambah semangat serta motivasi dalam menjalani kehidupan selama berada dilingkungan MAN IC Paser. Makna Dokumen adalah sebuah makna yang kehadirannya tidak disadari oleh sang aktor (laten/implisit). Penulisan mushaf akan menjadi sarana bagi santri untuk melatih ketelitiannya sehingga terlahirlah insan yang terlath untuk jeli terhadap sebuah kesalahan.Â
Pemikiran Manheim ini dituangkannya dalam bukunya yang berjudul "Ideology and Utopia: an Introduction to the Sociology of Knowledge". Mannheim sendiri merupakan seorang sosiolog yang lahir pada 27 Maret 1893 di Budapest, Hungaria. Pada awalnya ia adalah orang yang menggeluti dunia epistemologi. Ia mulai menggeluti dunia sosilogi setelah mendengar ide-ide dari dari Max Weber, Max Scheler dan Karl Max. Ia mengawali karirnya dibidang akademik dengan menempuh Pendidikan di Etvs Lornd, Universitas Ruprecht Karl Heidelberg dan London School of Economics and Political Science. Sepak terjangnya didunia sosilogi dipengaruhi oleh beberapa orang, seperti: George Simmel, Friedrich Nietzsche dan Wilhelm Dilthey.
Daftar Pustaka
Mannheim, K. (1991). Ideologi dan Utopia. Yogyakarta: KANISIUS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H