Transportasi umum yang efisien dan terjangkau sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari kampung halaman. Salah satu contoh solusi yang menjanjikan adalah KRL Commuter Line Jogja-Solo. Bagi anak rantau dari Kalimantan Timur yang menempuh pendidikan atau bekerja di Solo, KRL Commuter Line ini memberikan banyak manfaat strategis yang membuat perjalanan mereka lebih mudah dan nyaman.
Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menjadi pintu masuk utama bagi para pelancong dari Kalimantan Timur yang terbang ke Jawa. Hampir semua bandara utama di Kalimantan Timur, seperti Bandara SAMS Sepinggan (Balikpapan) dan Bandara APT Pranoto (Samarinda), memiliki penerbangan yang terhubung langsung ke YIA. Hal ini menjadikan YIA sebagai pusat transisi yang sangat efisien dari moda udara ke moda darat. Begitu tiba di YIA, penumpang dapat dengan mudah berpindah ke stasiun kereta terdekat untuk melanjutkan perjalanan menggunakan KRL Commuter Line Jogja-Solo.
Setelah mendarat di YIA, penumpang bisa melanjutkan perjalanan dengan KRL dari Stasiun Yogyakarta, yang terhubung langsung ke jalur KRL Commuter Line Jogja-Solo. Terdapat setidaknya empat stasiun jika telah memasuki daerah solo yang ditandai dengan diputarnya lagu-lagu tentang solo. Empat stasiun itu adalah Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Solo Jebres, dan Stasiun Palur. Masing-masing stasiun itu berada dekat dengan kawasan kos-kosan anak rantau. Aksesibilitas yang baik ke berbagai lokasi kos membuat KRL menjadi moda transportasi yang optimal, mengingat banyak anak rantau, terutama mahasiswa, tinggal di sekitar titik-titik tersebut.
Selain kereta, para penumpang juga memiliki opsi untuk melanjutkan perjalanan kilometer terakhir menggunakan ojek online atau bus yang tersedia di sekitar stasiun-stasiun tersebut. Kemudahan akses menuju dan dari stasiun menjadikan KRL pilihan yang ideal, baik untuk perjalanan harian untuk kerja maupun perjalanan jarak jauh melewati kota-kota di antara Jogja dan solo.
Selain kemudahan akses bagi anak rantau, KRL Commuter Line Jogja-Solo juga menawarkan berbagai manfaat lain. Pertama, keberadaan kereta ini membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di jalur darat antara Jogja dan Solo. Kedua, KRL juga mendukung mobilitas ekonomi antar kota, dengan memungkinkan warga melakukan perjalanan bisnis, pariwisata, atau pendidikan secara lebih efisien. Tarif yang terjangkau, delapan ribu rupiah, menjadikan moda transportasi ini pilihan utama bagi masyarakat dari berbagai kalangan yang perhatian akan ekonominya.
Kereta api listrik memiliki keunggulan sebagai moda transportasi umum massal yang ramah lingkungan. Menggunakan energi yang lebih sedikit per penumpang dibandingkan dengan mobil atau bus, kereta membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Keberadaan KRL ini juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur kereta api di kawasan lain, menciptakan jaringan transportasi massal yang lebih luas dan terintegrasi.
Untuk memaksimalkan potensi KRL sebagai moda transportasi umum antar kota, perlu ada upaya untuk memperluas jaringannya ke kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa. Konektivitas KRL tidak hanya menguntungkan bagi anak rantau atau pelajar, tetapi juga bagi semua masyarakat yang membutuhkan mobilitas tinggi untuk bekerja, berdagang, atau berwisata. Koneksi yang lebih luas akan membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi daerah, memperbaiki distribusi logistik, dan memperluas pasar kerja.
Jika KRL dapat menghubungkan lebih banyak kota besar, seperti Semarang, Surabaya, atau bahkan Bandung, ini akan menciptakan sistem transportasi terpadu yang mendukung pergerakan antar kota lebih mudah dan cepat. Ini akan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan mengurangi kemacetan yang sudah menjadi masalah utama di banyak kota besar di Pulau Jawa.
KRL Commuter Line Jogja-Solo bukan hanya alat transportasi untuk berpindah antar kota, melainkan solusi efisien yang memudahkan anak rantau, mengurangi kemacetan, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan. Memperluas jaringan KRL ke seluruh kota besar di Jawa akan semakin mengukuhkan perannya sebagai tulang punggung transportasi umum massal yang efisien, terjangkau, dan berkelanjutan. Dengan investasi dan dukungan pemerintah yang tepat, kereta bisa menjadi jawabannya untuk masa depan transportasi Indonesia yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H