Mohon tunggu...
Siti Nurfaizah
Siti Nurfaizah Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswa STAI Al-Anwar Sarang

Nothing Is impossible

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pelanggaran HAM yang Dilakukan Israel terhadap Palestina Khususnya Rakyat Kecil Palestina

7 Juli 2024   15:16 Diperbarui: 7 Juli 2024   17:14 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar International.sindonews.com 

          Hak sasi Manusia (HAM) berasal dari bahasa inggris yaitu human ringis dan dalam bahasa prancis droits de i'homme, jadi HAM adalah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa semua manusia itu memiliki hak yang melekat pada dirinya. Dan juga perlu diketahui bahwa HAM itu berlaku kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun, makanya tidak salah lagi jika sifatnya itu universal. HAM juga berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup dan kemerdekaan manusia. Dan sudah seharusnya HAM itu dijunjung tinggi supaya kondisi hidup di dunia ini selalu aman dan damai. 

Akan tetapi sampai saat ini masih banyak sekali pelanggaran HAM yang terjadi di dunia ini, yang mana munculnya itu berawal dari sebuah konflik. Salah satu contoh pelanggaran HAM yang masih terjadi sampai hari ini adalah pelanggaran HAM yang dilakukan negara Israel terhadap Palestina (suatu pengambilan hak orang lain untuk hidup aman). Banyak sekali pihak yang menyerukan atas HAM dan kebebasan warga Palestina, akantetapi tidak kunjung berhasil. Sampai saat ini konflik antara Israel-Palestina masih tetap berlangsung (Bayu, 2012).  Serangan demi serangan yang dilakukan oleh Israel telah banyak merusak dan menghancurkan tempat tinggal, tempat ibadah, kantor PBB yang digunakan untuk lembaga bantuan, dll.

          Dikutip dari Komnas Perempuan, detikhealth, dan Kompas.com, laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) pada 7 Okteber 2023 serangan brutal Israel terus berlanjut di Palestina yang menewaskan 36.000 lebih warga Palestina telah terbunuh dan sekitar 86.000 lainnya luka-luka  dan 15.162 jumlah anak-anak yang menjadi korban (1.000 terbunuh serta  puluhan ribu lainnya terpisah dari keluarganya) serta ada 1,2 juta warga Palestina yang mengungsi, dan juga menyebabkan banyak warga Gaza kini krisis pangan parah yang mana menurut IPC dan PBB ada 495.000 orang lebih yang menghadapi tingkat kekurangan pangan paling parah, dan lebih parahnya lagi ditengah-tengah kesulitan yang seperti ini, semua harga makanan dan lain-lainnya juga melambung tinggi, sehingga menyebabkan sebagian warga tidak mendapatkan nutrisi apapun setiap hari, khususnya anak-anak kecil banyak yang mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi, 

ada 30 anak kecil yang tewas akibat kelaparan. Pada 2019 Israel menjadi satu-satunya yang menerapkan undang-undang penjara kepada anak-anak (khususnya anak-anak Palestina), yang mana ada sekitar 500-700 an anak-anak Palestina beberapa masih berrusia 12 tahun itu ditahan dan diadili dalam rangka pengadilan taktis Israel, dengan tuduhan tidak ada bukti,  dan salah satu diantara merak semua (yang menjadi korban pelanggaran HAM Israel) salah satunya itu bernama Malak Al-Ghalit yang ditahan pada usia 14 tahun.

          Dikutip dari Kompas.id, detiknews dan tempo.com, terbaru  di Rafah (selatan jalur Gaza) bergetar hebat akibat tentara Israel melancarkan serangan udara, serangan darat yang lewat tank-tank mereka dan kapal-kapal yang disiagakan di bibir pantai, rumah sakit Emirat di Tel al-Sultan Rafah pun juga ikut di serang. Yang mana Rafah awalnya itu merupakan zona aman yang disepakati oleh berbagai negara bagi para rakyat sipil Palestina untuk dijadikan lokasi bagi puluhan ribu rakyat sipil mengungsi, dikarenakan rumah-rumah, wilayah-wilayah, dan gedung-gedung yang mereka tempati (Palestina) sudah hancur akibat gempuran Israel yang kian membababi buta. 

Sayangnya, baru-baru ini Israel telah berhasil menguasai Rafah yang menyebabkan wilayah ini sudah tidak aman lagi sebagai tempat pengungsian dan sekarang sebagian besar dari mereka dipaksa untuk mengungsi lagi (di tempat lain), yang menyebabkan 45 orang tewas dan 249 lainnya terluka (sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak). Kemudian pada 21 Juni 2024, Israel terus menghujani bom wilayah Rafah dan memaksa masuk ke area barat dan utara Rafah setelah sebelumnya menguasai wilayah timur, selatan dan tengah kota Rafah serata area lain di jalur Gaza hingga menewaskan sekitar 32 warga Gaza dalam sehari. 

Serangan itu adalah upaya Tel Aviv untuk menumpas habis anggota Hamas, dan meraka berulang-ulang kali bilang ini "pembelaan diri dari Hamas dan ketidak sengajaan untuk rakyat kecil" manusia dengan akal sehat manapun akan bilang dan bertanya-tanya kenapa harus melibatkan rakyat kecil yang tidak bersalah sama sekali ? kalau emang mau perang ya perang dengan para tentaranya jangan melibatkan yang tidak harus dilibatkan, belum cukupkah melihat teriakan-teriakan derita dan kesengsaraan anak-anak, ibu-ibu dan yang lainnya (rakyat sipil)?. Saya setuju dengan pendapatnya raymondchins, bahwa konflik antara Israel dan Palestina itu bukan sekedar perang melainkan genosida, atau konflik manapun yang korbannya mulai masuk ke rakyat kecil yang pada dasarnya harusnya tidak dilibatkan dalam perseteruan senjata udara maupun darat.

        Jadi bisa kita pahami kenapa logo semangka di Palestina ini penting? karena simbolisasi sebagai warga dunia yang menegakkan nilai-nilai kemanusiaan untuk tidak membawa-bawa korban yang tidak bersalah. Jadi untuk para pemegang kuasa dan oligarki yang memperebutkan wilayah, power, uang dan apapun itu, pliss janganlah bawa-bawa rakyat kecil all power comes to the people, dan semoga selalu ada jalan keluarnya bagi rakyat Palestina sampai kapanpun dan semoga selalu dapat rahmat, hidayah, taufiq, perlindungan dari Allah subhanahu wata'ala dan tidak lagi menanggung kerugian atas kehausan kekuasaan.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun