Kita menganggap bahwa rumah adalah lingkungan yang paling aman. Namun sebenarnya ada banyak sumber bahaya kerja di lingkungan rumah tangga. Potensi bahaya di lingkungan rumah tangga sangat banyak yang di dalamnya mencakup bahaya faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi ( Sultan, 2021)
Penerapan K3 di rumah tangga meliputi pengelolaan risiko seperti penanganan dan penyimpanan material, desain tempat kerja, keamanan mesin/peralatan, lingkungan fisik, dan fasilitas kesejahteraan (International Labour Organization, 2013)
Keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan rumah tangga sering kali dianggap sepele, tetapi memiliki risiko yang signifikan jika tidak diperhatikan.
Beberapa potensi bahaya yang harus diperhatikan terkait K3 di rumah tangga adalah:
1.Bahaya listrik dan kebakaran
Peralatan seperti kompor, LPG, setrika, dan alat pemanas air sering digunakan sehari-hari, jika tidak dirawat/digunakan dengan benar, dapat menyebabkan kecelakaan seperti kebakaran, luka bakar, atau sengatan listrik. Pastikan peralatan dalam kondisi baik, periksa kabel secara berkala, dan gunakan alat sesuai petunjuk pemakaian.
2.Risiko fisik yang terkait aktivitas sehari-hari (terpeleset, tersandung, terjatuh)
Membersihkan lantai, mengangkat barang berat, atau memindahkan perabotan dapat menyebabkan cedera. Gunakan teknik yang benar saat mengangkat barang berat, pastikan lantai tidak licin, dan gunakan alat bantu seperti troli atau pelindung lutut jika diperlukan.
3.Paparan bahan kimia dari produk pembersih.
Banyak produk pembersih mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, atau bahkan keracunan jika tidak digunakan dengan hati-hati. Baca label produk, gunakan sarung tangan saat menggunakan bahan kimia, dan pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik saat menggunakan produk berbahan kimia.
4.Aspek psikososial