Dalam perkembangan dan proses kehidupannya, pastinya setiap individu akan memiliki berbagai permasalahan baik terlihat secara langsung ataupun tidak. Nah, disini peran bimbingan dan konseling berfungsi untuk memberikan sebuah upaya agar dapat memecahkan masalah yang dihadapinya, melalui cara pengembangan potensi atau pun yang lainnya.
Terkhusus pada siswa menengah atas yang mana mereka berada pada masa puber atau bisa disebut masa mencari jati diri. Di masa itulah siswa rentan mengalami masalah. Dengan rasa egoisme yang tinggi, merasa sudah dewasa sehingga mereka berfikiran bahwa mereka bisa mengatasi masalahnya sendiri. Akan tetapi, pada hakikatnya mereka masih memerlukan bimbingan dari orang tua, guru dan masyarakat.
Dalam bimbingan konseling ini terdapat beberapa pendekatan dan teknik antara konselor dengan klien. Pendekatan dan teknik inilah yang dapat membantu berjalannya program bimbingan dan konseling dalam upaya memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh kliennya.
Masalah terjadi disebabkan oleh ketidakmampuan individu dalam melaksanakan apa yang menjadi harapannya. Dan masalah yang dibiarkan berkembang akan berakibat buruk terhadap individu itu sendiri maupun terhadap orang lain. Adapun kriteria masalah di dalam bimbingan dan konseling, yaitu :
- masalah muncul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
- semakin besar kesenjangan semakin berat pula masalahnya.
- setiap kesenjangan yang terjadi dapat menimbulkan persepsi yang berbeda.
- masalah muncul sebagai sesuatu yang tidak diinginkan oleh individu itu sendiri maupun lingkungan sekitar individu.
- masalah muncul akibat proses yang tidak berjalan dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI