Bogor, 23 Desember 2023 - Pasar Baru Ciampea, Bogor, menjadi sorotan ketika gejolak harga pangan yang signifikan terjadi selama libur Natal dan akhir tahun 2023. Dari pemantauan dan wawancara dengan pedagang, terungkap bahwa perubahan harga ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lokal, tetapi juga oleh dinamika pasar global, termasuk pasokan dan permintaan yang dapat berubah secara tiba-tiba.
Salah satu komoditas utama yang mengalami kenaikan harga yang mencolok adalah beras. Pedagang beras di Pasar Baru Ciampea mencatat lonjakan harga yang signifikan selama musim liburan.Â
Menurut mereka, peningkatan ini didorong oleh kombinasi keterbatasan pasokan lokal dan peningkatan permintaan dari konsumen yang bersiap-siap merayakan Natal dan menyambut tahun baru. Faktor musiman ini sering kali menjadi pemicu perubahan harga di pasar pangan, dan kali ini, pasar Bogor tidak luput dari gejolak tersebut.
Meski harga beras melonjak, harga ayam malah turun drastis. Pedagang ayam menyebut strategi penjualan khusus selama periode Natal sebagai pendorong utama penurunan harga.Â
Penawaran khusus dan diskon hari raya dirancang untuk menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan, sehingga menurunkan harga. Meskipun hal ini melegakan konsumen karena anggaran liburan yang ketat, para pedagang beras merasakan dampak dari kenaikan harga yang berkepanjangan.
"Untuk harga pada bulan desember ini masih sama dengan harga bulan november yaitu di kisaran harga Rp. 35.000 sampai Rp. 37.000 dan harga itu masih aman aja tidak ada keluhan atau omongan dari pelanggan terkait harga sih, tapi siap siap aja nanti di awal tahun 2024 kemungkinan bakal ada kenaikan harga daging ayam bisa mencapai Rp. 40.000 per kiligramnya". Ujar bapak Budi (pedagang ayam) di Pasar Baru Ciampea, Bogor. Sabtu (23/12/23).
Reaksi konsumen terhadap perubahan harga ini sangat bervariasi. Sebagian menyatakan kekhawatiran atas kenaikan harga beras, yang dianggap sebagai komoditas pokok dalam makanan sehari-hari.Â
Beberapa konsumen mengungkapkan keprihatinan tentang dampak langsung kenaikan harga beras terhadap anggaran keluarga mereka, terutama setelah menghadapi pengeluaran tambahan selama musim liburan. Namun, ada juga yang merasa bersyukur dengan penurunan harga daging ayam, yang memberikan sedikit kelonggaran finansial selama periode penuh kegembiraan ini.
"Kami sebagai penjual harus melakukan penyesuaian harga agar tetap dapat menjaga kelangsungan usaha. Namun, kami juga berusaha untuk tetap memberikan harga yang wajar kepada konsumen kami. Selain itu, kami terus meningkatkan efisiensi operasional dan bekerja sama dengan petani lokal untuk mendapatkan pasokan beras dengan harga yang lebih bersaing dengan beras impor". Hadi (penjual beras), Sabtu (23/12/23).
Koordinasi erat juga terjadi dalam upaya memahami perubahan dinamika pasar dan mengamati dampaknya terhadap konsumen. Pemerintah setempat sedang bekerja sama dengan kelompok pemangku kepentingan, termasuk pedagang dan kelompok konsumen, untuk mendengarkan masukan mereka dan merumuskan strategi yang efektif dalam menghadapi perubahan harga.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara kebutuhan konsumen dan keberlanjutan pasar lokal. Selain itu, pemerintah setempat juga harus berencana memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang mungkin terdampak secara ekonomi oleh kenaikan harga ini. Langkah-langkah ini mencakup program bantuan pangan, insentif bagi kelompok petani, dan dukungan keuangan tambahan untuk keluarga yang membutuhkan.