Pendidikan memang memiliki peran dalam membentuk generasi yang anti-diskriminasi. Akan tetapi, masih banyak anak-anak yang tidak memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, keluarga dan masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung kesetaraan dan inklusi. Sejak dini, orang tua perlu menanamkan nilai-nilai toleransi dan menghargai terhadap perbedaan pada anak-anak. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengajarkan anak untuk menghargai orang lain tanpa memandang perbedaan ras, suku, agama, gender, orientasi seksual, dan lainnya.Â
Keluarga dapat menyediakan buku, mainan yang edukatif, dan peluang belajar lainnya bagi anak-anak mereka. Selain itu, mereka juga bisa menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di mana anak-anak merasa nyaman untuk belajar. Orang tua dapat mencontohkan pentingnya pendidikan dengan menjadi teladan yang baik dan berbicara tentang pentingnya pendidikan kepada anak-anak mereka.
Selain peran orang tua atau keluarga, peran masyarakat juga tak kalah penting dalam pembentukan generasi anti diskriminasi. Masyarakat harus meningkatkan kesadaran mengenai berbagai bentuk diskriminasi dan dampak buruknya. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat umum. Selain itu, masyarakat juga harus membangun budaya toleransi dan inklusif yang menghargai perbedaan dan keragaman. Dengan itu, kita dapat mewujudkan dunia yang lebih adil dan setara untuk semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H