Mohon tunggu...
faizah zam
faizah zam Mohon Tunggu... -

saya berprofesi sbg dokter umum,tapi saya suka juga menulis terutama menulis puisi,dan kalo ada waktu saya juga menulis cerpen.Aktifitas saya seputar rumah sakit dan rumah.Inilah saya yg menurut saya biasa biasa saja dan seadanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dirimu yang Jauh

21 Oktober 2010   13:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:14 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

menunggu sendiri disini....
bersama angin dingin dan sepi....
termenung sendiri disini....
bersama kehampaan hati.....

kau yang jauh disana ntah dimana....
hanya bayangan wajah dan senyummu saja...
yang masih melekat di mata hatiku....
tapi tlah meninggalkan lubang kerinduan disini...

mengapa tiada habis habisnya....
kau tabur benih kerinduan cinta...
dan memenuhi hampir seluruh tempat dihatiku...
tanpa sisa sedikitpun...

kau yang jauh disana ntah dimana...
kau yang tlah mengirimkan semua ini untukku....
angin...dingin...sepi...dan hampa....
yang slalu menemaniku...
sebagai pengganti dirimu yang jauh...
Tambahkan keterangan gambar
DIRIMU YANG JAUH
menunggu sendiri disini....
bersama angin dingin dan sepi....
termenung sendiri disini....
bersama kehampaan hati.....

kau yang jauh disana ntah dimana....
hanya bayangan wajah dan senyummu saja...
yang masih melekat di mata hatiku....
tapi tlah meninggalkan lubang kerinduan disini...

mengapa tiada habis habisnya....
kau tabur benih kerinduan cinta...
dan memenuhi hampir seluruh tempat dihatiku...
tanpa sisa sedikitpun...

kau yang jauh disana ntah dimana...
kau yang tlah mengirimkan semua ini untukku....
angin...dingin...sepi...dan hampa....
yang slalu menemaniku...
sebagai pengganti dirimu yang jauh...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun