Mohon tunggu...
faizah zam
faizah zam Mohon Tunggu... -

saya berprofesi sbg dokter umum,tapi saya suka juga menulis terutama menulis puisi,dan kalo ada waktu saya juga menulis cerpen.Aktifitas saya seputar rumah sakit dan rumah.Inilah saya yg menurut saya biasa biasa saja dan seadanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bumi Menangis

29 Oktober 2010   05:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:00 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada saat itu jarum jam berhenti berdetak... ... tanah tempat berpijak bergoyang mendadak....menggetarkan segala isinya dan penghuninya.... diiringi suara jerit tangis anak manusia.... Dan pada saat itu awan hitam menutupi langit.... bagai memberi isyarat akan sesuatu yang menakutkan.... maka air laut pun naik menyapu apapun didepannya.... tsunami menghantam jiwa jiwa yang tak menyadari.... Habis hancur dan musnahlah semuanya.... tiada yang bersisa lagi luluh lantak.... tinggallah jerit duka yang ditinggalkan... dan alam dibanjiri oleh air mata perih....

Sungguh tiada yang menduga...itu semua kuasa alam bumi yang menangis... entah mengapa tiada yang tahu.... mungkin kita tlah mengingkari janji kita pada alam... atau bumi bersedih melihat kekejian anak manusia... ntahlah.... 28 okt 2010 tuk korban bencana mentawai oleh: faizah zamry

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun