Mohon tunggu...
Fafa Izah
Fafa Izah Mohon Tunggu... lainnya -

UIN MALIKI Malang - MAN 2 MAdiun

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Ku Terkagum pada Kreatifitasmu, Sayang

21 April 2015   11:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:50 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429590692664025645

Perkembangan Motorik

Perkembangan area sensoris dan motorik pada korteks selebral memberikan gambaran lebih jelas tentang koordinasi antara apa yang anak ingin lakukan dan apa yang bisa mereka lakukan. Anak prasekolah membuat kemajuan yang besar dalam keterampilan motorik kasar, seperti lari dan lompat yang melibatkan otot-otot besar. Dan pada keterampilan motorik halusnya, seperti mengkancingkan baju dan menggambar, termasuk koordinasi mata-tangan dan otot-otot kecil.

Saat mereka mengembangkan keterampilan motorik, anak prasekolah secara berkesinambungan menggabungkan kemampuan yang sudah mereka punya dengan apa yang mereka peroleh untuk menghasilkan kecakapan yang kompleks.

Di usia 3tahun, kadang-kadang anak-anak sudah mampu memungut obyek-obyek yang paling kecil dengan menggunakan ibu jari dan telunjuknya. Seorang anak yang berusia 3 tahun secara tidak disangka dapat membangun menara yang tinggi dengan menggunakan balok-balok. Anak meletakkan setiap balok itu dengan penuh konsentrasi namun seringkali tidak sepenuhnya lurus.

Hal ini juga yang pernah saya amati pada adik saya yang ke-5, di usianya yang ke 3 tahun Yusuf mulai diberi permainan LEGO. Saat itu Ummiku membelikannya hanya untuk bermain secara kasar, semisal untuk dipegang, diambil, diletakkan, dilempar dan sebagainya. Namun tiada disangka, adikku pun justru menyusun balok-balok permainan Lego itu menjadi sebuah robot dan pesawat. Dengan usianya yang masih sangat belia, saya merasa kagum saat melihat hasil susunan Lego itu. Dan kami pun mengapresiasinya.

Setelah mengetahui kmampuannya dalam menyusun balok LEGO hingga menjadi beberapa bentuk yang indah. Ummi berinisiatif untuk membelikan permainan yang lain, yaitu BOMBIX. Permainan yang satu ini tidak kalah menarik bagi Yusuf. Darinya ia juga bisa membentuk atau menyusun keping-keping Bombix untuk dijadikan menara yang tinggi. Dan bahkan membentuk tembak-tembakan, robot, kincir angin dan sebagainya.

Dari dua permainan yang membutuhkan keterampilan ini, saya dapat mengambil kesimpulan. Bahwa anak kecil berusia 3 tahun sudah bisa mengaplikasikan keterampilan motorik halusnya pada benda-benda disekitarnya yang bisa disusun.

Perkembangan Artistik

Tahap penggambaran biasanya dimulai di usia antara 4 dan 5 tahun. Perpindahan dari bentuk-bentuk abstrak dan rancangan ke menggambar obyek nyata sebagai tanda perubahan fundamental dalam tujuan dari gambar anak, mencerminkan perkembangan kognitif dari gambaran kemapuan.

Dalam pandangan Kellogg, rangkaian perkembangan ini terjadi melalui pross internal pada anak ; semakin sedikit keterlibatan orang dewasa lebih baik. Dengan menanyakan pada anak tentang apa yang ingin mereka sampaikan pada gambar tersebut, Kellogg memperingkatkan, orang dewasa dapat mendorong ketepatan gambar, tapi hal itu akan menyurutkan energi dan kebebasan anak yang akan terlihat di awal-awal usaha mereka.

Mengenai keterampilan menggambar ini pula, adikku Yusuf juga menunjukkan kemampuannya dalam menyampaikan maksud yang ia gambar. Suatu ketika Ummi sedang memegang pena dan selembar kertas. Saat pena dan kertas itu diletakkan Yusuf mendekat dan mencoba untuk menggambar suatu obyek diatasnya. Ummi tidak banyak berkomentar saat Yusuf mulai menggoreskan penanya, hanya diam dan melihat hingga hasil gambarannya jadi. Setelah gambaran itu terselesaikan, Yusuf menyodorkan pada Ummi dengan gembira. Lantas Ummi menanyakan maksud dari gambar itu. Meskipun gambarnya cukup jelas tapi Ummi tetap meminta penjelasan maksud darigambarnya. Yusuf menjelaskan bahwa gambar yang dimaksud adalah pesawat terbang yang melintas di udara.

Semakin hari kemampuan menggampar Yusuf pun berkembang, hingga ia menemukan banyak obyek yang bisa ia gambar. Seperti robot, super hero, tokoh-tokoh kartun, banguna-bangunan disekitar kehidupan dan masih banyak lagi yang bisa ia gambar. Namun ada dua obyek yang menjadi favorit untuk ia gambar, yaitu Robot dan Pesawat. Berbagai macam dan jenis pesawat dapat ia gambarkan di atas ketas. Seperti pesawat tempur, pesawat jet, helikopter, pesawat wisata dan lain sebagainya. Terlebih yang membuatku kagum, saat gambaran yang ia tuangkan dalam selembar kertas penuh dan tak tersisa ruang. Saat kulihat kertas itu mungkin seperti tumpukan gambar yang tidak beraturan, namun ketika mendengar penjelasannya, ia dapat menjabarkan maksud dari setiap obyek dan apa-apa yang ada disekitar obyek utama. Inilah yang menjadikanku salut dan benar-benar terkagum padanya.

Salah satu hasil gambaran Yusuf :

Maka kesimpulannya adalah, kemampuan seorang anak berkembang pada setiap waktunya. Jangan pernah mengabaikan sedikitpun apa yang mulai ditunjukkan oleh seorang anak, sekalipun itu hal yang kecil ketika diperhatikan dan diasah itu akan berbuah manis dan bermanfaat bagi semua. Dan pada masa-masa belia ini antara 3 – 6 tahun, anak mulai menunjukkan bakat yang ia miliki dengan berbagai keterampilan tertentu.

Source:

1.Diane E. Papalia, Menyelami Perkembangan Manusiabuku 1 edisi 12, 2014.

2.John W. Santrock, LIFE-SPAN Development jilid I edisi ke-13, 2011.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun