Kehidupan manusia dengan segala aktivitasnya pastilah tidak terlepas dengan adanya sampah, karena sampah merupakan hasil efek samping dari adanya aktivitas manusia, hasi-lhasil dari organisme ataupun hasil proses alamiah. Seiring berkembangnya waktu, populasi manusia semakin bertambah dan perkembangan tekhnologi pun semakin canggih sehingga banyak menghasilkan sampah dalam berbagai macam, seperti hasilhasil produksi dari berupa sampah rumah tangga maupun sampah berupa limbah pabrik yang mengandung zat-zat kimia (Fluor, Clorida, Bromida, dan Iodida) berbahaya bagi kesehatan manusia maupun lingkungan sekitar. Apalagi jika sampahsampah tersebut tidak terkelola dengan baik, sampah tersebut dapat mencemari lingkungan, mengganggu dan merusak ekosistem, dan akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
TPA adalah tempat pembuangan akhir. Tempat pembuangan akhir sampah adalah tempat untuk menyingkirkan sampah sehingga aman. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau tempat pembuangan sampah (TPS) ialah tempat untuk menimbun sampah dan merupakan bentuk tertua perlakuan sampah (Wikipedia: 2011). TPA adalah sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah. TPA merupakan mata rantai terakhir dari pengolahan sampah perkotaan sebagai sarana lahan untuk menimbun atau mengolah sampah. Proses sampah itu sendiri mulai dari timbulnya di sumber - pengumpulan - pemindahan/pengangkutan - pengolahan – pembuan
Di TPA, sampah masih mengalami proses penguraian secara alamiah dengan jangka waktu panjang. Beberapa jenis sampah dapat terurai secara cepat, sementara yang lain lebih lambat sampai puluhan dan ratusan tahun seperti plastik. Hal ini memberi gambaran bahwa di TPA masih terdapat proses-proses yang menghasilkan beberapa zat yang dapat mempengaruhi lingkungan. Bagaiman jika suatu daerah tidak ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA)? Seberapa pentingkah sebuah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) itu? Kenapa banyak daerah-daerah yang tidak ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA)?
Dampak bagi lingkungan dari tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat mencemari lingkungan, contohnya seperti yang ada didesa Demung, Besuki, Situbondo. Disetiap pinggir jalan sekitar 300 meter pasti akan menemukan tempat pembakaran (pembuangan) sampah sembarangan yang dapat mencemari lingkungan.
Kami sangat risih dengan pemandangan pembakaran sampah sembarangan yang ada dipinggir jalan karena mengganggu kebersihan dan pencemaran lingkungan, Oleh karena itu kami berinisiasi untuk membuat sebuah tempat pembakaran (pembuangan) sampah berukuran kecil (Setidaknya cukup menampung sampah dari 1 RT) dari beton, Harapannya adalah untuk mengurangi pencemaran lingkungan agar alam yang ada dikampungku tidak tercemar oleh sampah-sampah yang ada di pinggir jalan dan juga agar memperindah lingkungan disekitar.
Kesimpulannya kami berharap dapat menyadarkan warga sekitar akan pentingnya merawat lingkungan, misal lingkungan kita bersih bebas dari pencemaran lingkungan kita akan terhindar dari beberapa penyakit , dan juga dengan membuat tempat pembakaran sampah ukuran kecil ini juga dapat bermanfaat dan banyak yang dapat meniru membuatnya juga agar lingkungan kita bebas pencemaran lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H