Mohon tunggu...
Ahmad Maulana Faiz Adam
Ahmad Maulana Faiz Adam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa seni di Institut Seni Indonesia Surakarta, dengan minat dalam editing video dan eksplorasi bidang audio untuk menciptakan pengalaman multimedia yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Festival Adu Bedug dan Dondang: Pelestarian Budaya Lokal Dan Dampaknya bagi Masyarakat Bekasi

2 Januari 2025   19:35 Diperbarui: 2 Januari 2025   19:35 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Anak yang sedang menari,  pada festival adu bedug dan dondang. (18/05/2024)

Festival Adu Bedug dan Dondang bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga menjadi simbol penting dalam menjaga kelestarian tradisi lokal. Di balik kesuksesan acara tahunan ini, peran pemuda begitu krusial, tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai motor penggerak dalam manajemen acara dan inovasi digital.

Pemuda memainkan peran ganda sebagai agen perubahan dan penjaga tradisi. Mereka berperan aktif dalam struktur kepanitiaan, pengelolaan acara, serta memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan festival melalui platform media sosial. Kreativitas mereka juga tercermin dalam dekorasi panggung, konsep acara, serta ide segar yang memperkaya pengalaman pengunjung. Lebih dari itu, keterlibatan aktif pemuda membangun rasa tanggung jawab serta kepedulian terhadap warisan budaya yang telah diwariskan lintas generasi.

Secara sosial, Festival Adu Bedug dan Dondang menjadi ruang yang efektif untuk memperkuat kohesi sosial. Festival ini mempertemukan warga dari berbagai latar belakang dalam suasana penuh kebersamaan dan kegembiraan. Namun, dalam beberapa kasus, persaingan antar peserta dapat memicu konflik kecil yang perlu dikelola dengan bijak oleh pihak penyelenggara.

Dalam wawancara dengan salah satu pengunjung festival, Bapak Rahmat, warga lokal Mustikajaya, beliau menyampaikan:

"Festival ini selalu menjadi acara yang kami tunggu-tunggu setiap tahun. Selain hiburan yang meriah, festival ini juga memberi kesempatan bagi kami, warga lokal, untuk berdagang kecil-kecilan di sekitar area acara. Anak-anak juga senang karena ada banyak pertunjukan seni dan permainan tradisional. Saya berharap festival ini terus dilestarikan karena ini bagian dari identitas budaya kita."

Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa festival tidak hanya berdampak pada aspek budaya dan sosial, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Secara ekonomi, festival ini memberikan dampak positif yang signifikan. Kehadiran pedagang makanan, minuman, suvenir, serta jasa parkir dan transportasi meningkatkan aktivitas ekonomi lokal. Namun, potensi kemacetan dan ketidakteraturan dalam pengelolaan ekonomi juga menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Dari perspektif budaya, Festival Adu Bedug dan Dondang berfungsi sebagai media penting untuk melestarikan nilai-nilai tradisional. Festival ini menjadi sarana edukasi budaya bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat kekayaan budaya lokal. Namun, modernisasi dan komersialisasi acara dapat menggeser esensi budaya jika tidak diawasi dengan baik.

Aspek lingkungan juga tidak boleh diabaikan. Festival sering meninggalkan jejak ekologis dalam bentuk sampah dan polusi suara. Oleh karena itu, manajemen lingkungan yang baik, penyediaan fasilitas kebersihan, serta kampanye kesadaran lingkungan menjadi sangat penting untuk meminimalkan dampak negatif tersebut.

Kolaborasi antara pemerintah daerah, panitia penyelenggara, pemuda, dan masyarakat setempat menjadi kunci utama dalam memaksimalkan dampak positif festival ini. Beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan antara lain penyelenggaraan festival yang ramah lingkungan, edukasi kebersihan lingkungan, serta pelatihan kewirausahaan bagi pelaku ekonomi lokal.

Dengan manajemen yang baik dan kesadaran bersama, Festival Adu Bedug dan Dondang diharapkan terus menjadi simbol kebanggaan lokal dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Festival ini bukan sekadar ajang hiburan, melainkan warisan budaya yang harus dijaga oleh setiap generasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun