Digital Shadows memberikan perspektif baru dalam manajemen data produksi, yang menekankan pada efisiensi, fleksibilitas, dan adaptasi kontekstual. Konsep yang diperkenalkan oleh Liebenberg dan Jarke ini menyoroti perlunya pendekatan yang lebih kompak dan efisien dalam menghadapi kompleksitas sistem produksi modern. Dengan estimasi data industri manufaktur mencapai 79,4 ZB pada tahun 2025 (IDC, 2019), adopsi Digital Shadows dapat menjadi strategi penting untuk meningkatkan kinerja dan kolaborasi dalam ekosistem produksi.
Meskipun masih dalam tahap awal, penelitian ini membuka jalan bagi integrasi yang lebih erat antara model matematika dan data pengukuran real-time. Ke depannya, implementasi Digital Shadows dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk. Dengan potensi ini, Digital Shadows layak untuk menjadi fokus dalam strategi digitalisasi industri di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H