Pembekalan KKN Moderasi Beragama yang dilaksanakan di Kuningan Islamic Center (KIC), Jawa Barat yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dari perwakilan seluruh mahasiswa PTK Se-Indonesia yang digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) pada hari Rabu (17/07/2024). Â Acara pembekalan ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Indonesia Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., MT.
Dalam pesannya beliau menyampaikan bahwa diharapkan dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama ini mampu memberikan gambaran kepada mahasiswa bahwa dalam "Setiap orang berhak menganut agamanya dengan tanpa paksaan, seperti halnya pada surah Al-Kafirun ayat ke-6 yaitu Lakum diinukum waliyadin yang artinya untukmu agamamu, dan untukku agamaku." Ujarnya. Â
Dalam hal ini, kegiatan moderasi beragama ini diselenggarakan untuk menumbuhkan rasa saling menghargai antar setiap umat Beragama. Â Tidak perduli dengan berbagai macam agama yang dianut oleh masing-masing orang akan tetapi, tetap memprioritaskan rasa saling menyayangi dan menghargai satu sama lain.Â
Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 1700 pulau, 1331 suku, dan 652 bahasa di Indonesia dikumpulkan menjadi satu di kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Moderasi Beragama ini agar berbaur satu sama lain dari keanekaragaman Bahasa dan budaya yang berbeda yang disatukan dengan Bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia.
Dalam hal ini, beliau juga menyampaikan bahwa "dengan adanya KKN Moderasi Beragama ini diharapkan seluruh mahasiswa dari PTK se-Indonesia mampu menyiapkan fisik dan mental untuk melaksanakan KKN Moderasi Beragama di Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat".
Pembekalan ini diselenggarakan sebagai tahap awal untuk seluruh mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat guna membantu permasalahan prioritas ataupun potensi, Impian, dan harapan masyarakat yang ada di Kecamatan Cigugur. Â Beliau juga menegaskan bahwa "kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat".
Selain itu, pembekalan KKN Moderasi Beragama ini dihadiri oleh Bapak Camat Cigugur dan masing-masing tokoh agama yang berasal dari Islam, Hindu, Budha, Katolik, Protestan, dan Kepercayaan Sunda Wiwitan. Â Dalam pembekalan ini, diperlihatkan bahwa betapa indahnya keberagaman dan toleransi antar umat beragama sehingga semua masyarakatnya hidup rukun dan damai tanpa adanya perselisihan dan semuanya diselesaikan secara bermusyarawah.