Mohon tunggu...
Faiza Naufalia Azzahra
Faiza Naufalia Azzahra Mohon Tunggu... Lainnya - sejatinya kita hidup tidak untuk menyenangkan orang lain

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030055)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rimpu, Simbol Wanita Muslim di Kota Bima

18 April 2022   20:40 Diperbarui: 18 April 2022   20:51 1585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: entrancemagazine.com

Terdapat dua macam ataupun dua perbedaan makna yang dilihat dari penggunaan rimpu ini. Yang pertama adalah rimpu Cili / mpida. Rimpu Cili ini digunakan khusus untuk wanita yang statusnya masih gadis atau pun yang belum menikah / berkeluarga. Dan yang kedua adalah rimpu colo, rimpu colo ini digunakan bagi wanita yang sudah menikah atau pun sudah berkeluarga. 

Perbedaan Dalam penggunaannya antara dua bentuk rimpu ini yaitu rimpu Cili digunakan untuk menutupi area kepala seperti hijab dan juga menutupi sebagian muka hingga dibawah mata, sehingga wanita yang menggunakan rimpu ini hanya akan terlihat mata dan dahi nya saja. 

Berbeda dengan rimpu colo, rimpu colo digunakan seperti menggunakan hijab biasa yaitu hanya menutup kepala dan seluruh area muka akan terlihat.

Fungsi utama dari penggunaan rimpu ini adalah untuk menutupi aurat, dan sekaligus merupakan bentuk dari tata busana masyarakat pada saat itu. 

Tak hanya digunakan sebagai tata busana, rimpu juga seringkali digunakan untuk bersosialisasi di dalam kehidupan sehari - hari masyarakat seperti untuk melakukan kegiatan cocok tanam maupun mengambil hasil panen. Dan pada zaman dahulu rimpu juga kerap digunakan pada acara-acara tertentu seperti digunakan sebagai busana untuk menghadiri acara pernikahan, acara hajatan dan lain sebagainya.

Tetapi seiring perkembangan zaman yang semakin canggih dan semakin maju seperti ini, Rimpu pun mulai tergantikan dengan busana busana modern yang digunakan untuk menutupi aurat para wanita seperti hijab yang langsung pakai atau pun hijab bentuk lainnya. 

Tetapi walaupun begitu rimpu masih digunakan sampai saat ini di wilayah pedesaan, walapun akan sedikit sulit bagi kita untuk menemukan orang yang menggunakan rimpu di wilayah Kota Bima.

Hal ini menunjukkan bahwa rimpu masih tetap lestari di jiwa masyarakat Bima. Untuk di wilayah kota sendiri rimpu sering digunakan ataupun ditampilkan pada saat acara festival / pawai kebudayaan. Dan salah satu tujuan dari diadakannya festival budaya untuk mengenalkan kepada para kaum muda tentang sejarah turun - temurun masyarakat Bima yang tidak boleh tenggelam begitu saja. Tetapi walaupun seperti itu rimpu masih menjadi salah satu daya tarik dengan bentuk rupa tradisionalnya.

Tradisi penggunaan rimpu ini memang tidak ditulis pada naskah sejarah manapun, tetapi rimpu merupakan pengetahuan tradisional yang sifatnya turun - temurun. Daya tarik tersendiri yang dimiliki oleh Rimpu inilah yang mampu membuat rimpu bertahan sampai saat ini, walaupun yang kita tahu informasi tentang kemunculan rimpu mulai memudar seiring masuknya produk produk yang lebih modern pada saat ini.

Dan sebagai kaum muda, kita sepatutnya bangga terhadap sejarah - sejarah peninggalan nenek moyang kita dan harus terus melestarikan agar sejarah - sejarah serta tradisi terdahulu bisa tetap dikenang dan dinikmati sampai saat ini. 

Ada beberapa cara yang tentunya dapat kita lakukan untuk melestarikan tradisi - tradisi tersebut seperti contohnya diatas tadi yaitu mengadakan festival budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun