Mohon tunggu...
Faiza Naufalia Azzahra
Faiza Naufalia Azzahra Mohon Tunggu... Lainnya - sejatinya kita hidup tidak untuk menyenangkan orang lain

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030055)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ada apa dengan Rusia dan Ukraina, Akankah Terjadi Perang Dunia Ketiga?

24 Februari 2022   21:59 Diperbarui: 24 Februari 2022   22:03 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 1 September 1939 telah terjadi suatu peristiwa yang sangat besar yaitu perang dunia ke-2. Pada perang dunia kedua ini terdapat dua kekuatan besar yang terbagi menjadi dua kubu, kubu yang pertama adalah blok poros atau biasa juga disebut axis, kubu ini di pimpin oleh beberapa negara yaitu Jerman, Italia, Jepang serta negara lainnya. Selanjutnya terdapat blok sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat, United Kingdom, Uni Soviet dan beberapa negara lainnya.

Perang ini merupakan  perang yang sangat mengerikan sepanjang sejarah dunia. Perang Dunia kedua ini diawali oleh negara Jerman yang mulai menginvasi Polandia dan setelah beberapa tahun berlangsung, Jerman akhirnya menginvasi sebelas negara. Tujuan diadakannya perang dunia kedua ini salah satunya adalah untuk membalaskan dendam negara Jerman terhadap Prancis karena kekalahannya pada perang dunia pertama. Alasan berikutnya adalah negara Jerman mempunyai tekad untuk menghabisi kaum yahudi di seluruh dunia.

Setelah melalui segala drama peperangan selama bertahun-tahun, perang ini pun dimenangkan oleh blok sekutu yang di pimpin oleh Amerika, Uni Soviet, United Kingdom dan beberapa negara lainnya. akhirnya pada tanggal 7 Mei 1945 negara Jerman akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu barat di Reims dan tanggal 9 mei Jerman menyerah pada Uni Soviet tepatnya di Berlin. Dan perang ini pun berakhir karena Amerika serikat menjatuhkan bom atom di kota Jepang Hiroshima dan Nagasaki pada bulan Agustus 1945 yang memakan korban 120.000 lebih warga sipil yang ada di Jepang. Dan secara resmi negara Jepang menyerah pada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.

Setelah perang dunia kedua berakhir negara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang tergabung dalam satu kubu yaitu blok sekutu berlomba-lomba untuk menjadi negara adidaya atau adikuasa. Seperti yang kita tahu negara adikuasa atau adidaya merupakan negara yang mempunyai kekuasaan yang lebih dibandingkan negara lainnya dalam bidang politik internasional yang dapat mempengaruhi peristiwa peristiwa global serta dapat mengambil keputusan dalam proyek-proyek yang bersifat internasional.

Negara Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak hanya bersaing dalam bidang politik ataupun bidang kemiliteran saja, tetapi mereka juga bersaing dalam bidang perekonomian. Karena persaingan yang sangat sengit inipun menyebabkan kedua negara ini terlibat dalam perang dingin yang mengakibatkan Eropa terpecah menjadi 2 kubu yaitu blok barat dan blok timur. Kedua blok inipun saling membentuk aliansi militer, blok barat yang di pimpin oleh Amerika Serikat membentuk aliansi militer yang bernama Nato (North Atlantic Treaty Organization) yang dibentuk pada 4 April 1949. Dan blok timur yang dipimpin oleh Uni Soviet membentuk aliansi militer yang bernama pakta warsawa yang dibentuk pada tanggal 14 Mei 1955.

Pada tahun 1991 Uni Soviet pun mengalami keterpurukan karena masalah kebijakan ekonomi yang dibentuk oleh pemimpin uni soviet yaitu Mikhail Gorbachev, akibatnya Uni Soviet terpecah menjadi 15 negara bagian yaitu , Russia, Estonia, Latvia, Lithuania, Belarus, Ukraine, Moldova, Georgia, Armenia, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Kyrgyzstan, dan yang terakhir adalah Tajikistan. Akibat masalah ekonomi yang terjadi di Uni Soviet ini menyebabkan aliansi militer mereka yaitu pakta warsawa juga ikut dibubarkan.

Negara Ukraina adalah salah satu negara pecahan dari negara Uni Soviet yang berada pada blok timur. Ketegangan antara negara Ukraina dan Rusia ini telah terjadi sejak tahun 2013. Pada tahun tersebut Ukraina berencana untuk menggulingkan presidennya yang bernama Viktor Yanukovych, karena peristiwa itu negara Rusia pun menguasai semenanjung Krimea yang merupakan daerah dari Ukraina agar bergabung dengan Rusia pada tahun 2014. Setelah itu di beberapa wilayah di Ukraina terjadi gerakan separatis yang pro dengan negara Rusia dan mendeklarasikan kemerdekaan dari ibukota Ukraina. Karena kejadian tersebut menyebabkan pertempuran yang memakan korban 13.000 tentara serta warga sipil.

Presiden Rusia yaitu Vladimir Putin berpendapat bahwa negara Ukraina masih menjadi bagian dari Rusia berdasarkan latar belakang budaya serta historisnya. Negara Rusia pernah mengajak Ukraina untuk bergabung dalam Uni Economy Eurasia, tujuan dibentuknya Uni Economy Eurasia ini dibentuk dengan tujuan untuk memperkuat kerjasama secara internasional dalam bidang ekonomi terkhususkan untuk negara Uni Soviet. Tetapi Ukraina menolak ajakan dari Rusia dan memilih untuk bergabung ke Uni Eropa dan NATO. Presiden Putin sangat marah karena akan dibentuknya pangkalan NATO di perbatasan negara Ukraina, dengan bergabungnya Ukraina dengan NATO tentu saja akan mengancam eksistensi negara Rusia. Dan hal inipun menyebabkan terbentuknya garis merah antara negara Rusia dan Ukraina.

Pihak Rusia juga menempatkan ratusan ribu pasukan militer di perbatasan Ukraina yang bertujuan untuk antisipasi ekspansi NATO ke arah timur dan ini merupakan reaksi negara Rusia atas hubungan intensif yang terjadi pada NATO dan Ukraina. Sikap pro negara Ukraina dengan NATO ini membuat Rusia merasa terancam. NATO juga meningkatkan dukungannya terhadap Ukraina dengan menyediakan persenjataan, pelatihan militer serta personel militer, bahkan berbagai sanksi ekonomi diancamkan kepada negara Rusia jika tidak menarik militernya di perbatasan. Tetapi presiden Vladimir Putin tidak takut akan ancaman tersebut

Pada kamis tanggal 24 Februari, presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina. Operasi militer ini diawali dengan ledakan yang terjadi pada ibukota Kyiv dan beberapa bagian negara lainnya. Karena kejadian tersebut terdapat 1 warga sipili yang tewas dan beberapa orang terluka. 50 tentara Rusia terbunuh pada peristiwa ini dan 6 pesawat hancur. NATO mengecam tindakan Rusia. Presiden Joe Biden terhubung dengan presiden Ukraina yaitu Volodymyr Zelensky dan akan melakukan pertemuan segera dengan negara mitra G7.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun