Kekurangan air bersih di Watu Karung dan daerah sekitarnya disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kondisi geografis, iklim, dan penggunaan lahan. Musim kemarau yang panjang sering kali menyebabkan kekeringan, yang berdampak pada ketersediaan air untuk kebutuhan sehari-hari. Menurut Hendrayana (dalam Widada dkk., 2017), meskipun air merupakan komponen terbesar di bumi, hanya sebagian kecil yang dapat digunakan sebagai air tawar. Hal ini menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya air yang efisien dan inovatif.
Desalinasi Air Laut
Ketersediaan air bersih menjadi masalah yang semakin kompleks, terutama di daerah yang memiliki sumber air terbatas. Di pulau-pulau kecil, kekurangan air bersih dapat menghambat perkembangan masyarakat dan sektor pariwisata. Desalinasi air laut menjadi solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini.
Desalinasi adalah proses yang dilakukan untuk memurnikan air laut menjadi air tawar yang dapat dikonsumsi. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, termasuk penguapan dan kondensasi. Dalam proses desalinasi, air laut dipanaskan untuk menguapkan air, dan uap yang dihasilkan kemudian dikondensasikan menjadi air tawar. Teknologi ini dapat menggunakan sumber energi terbarukan, seperti biomassa, untuk mendukung proses desalinasi, terutama ketika sinar matahari terbatas.
Menurut Youssef dkk. (2014), teknologi desalinasi dapat dibagi menjadi tiga kategori utama:
- Sistem Termal: Proses ini mengandalkan penguapan dan kondensasi untuk memisahkan garam dari air laut.
- Tekanan: Metode ini menggunakan tekanan untuk memaksa air laut melalui membran, sehingga garam terpisah dari air.
- Proses Kimia: Ini melibatkan penggunaan bahan kimia untuk memisahkan garam dari air laut, seperti sistem pertukaran ion.
Teknologi Desalinasi Air Laut
Kebutuhan air tawar merupakan salah satu tantangan terbesar di pulau-pulau kecil yang biasanya minim sumber air tawar alami. Teknologi desalinasi air laut memungkinkan konversi air laut menjadi air minum yang aman dan layak dikonsumsi. Terdapat beberapa teknologi desalinasi yang dapat diaplikasikan, antara lain:
Desalinasi Membran (Reverse Osmosis)
Desalinasi dengan metode Reverse Osmosis (RO) merupakan salah satu teknologi desalinasi yang paling umum. Prinsip kerjanya melibatkan penyaringan air laut melalui membran khusus yang hanya memungkinkan molekul air untuk melewati, sementara garam dan partikel lain ditahan.
Keuntungan: Efisiensi tinggi dan mampu menghasilkan air berkualitas baik.
Kekurangan: Biaya operasi cukup tinggi karena membutuhkan tekanan tinggi dan konsumsi energi yang signifikan.