Mohon tunggu...
Faiz RaisulAmin
Faiz RaisulAmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi berbisnis, game, dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Agama dan Perubahan Sosial di Era Digital: Tantangan dan Peluang Perspektif Teori Evolusi Ibnu Khaldun

18 Desember 2024   15:45 Diperbarui: 18 Desember 2024   16:19 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada Era digital saat ini, media sosial dan pengembangan teknologi bukanlah sesuatu yang tampak asing lagi, melainkan media sosial dan teknologi justru menjadi salah satu bagian sentral dalam melakukan komunikasi dan interaksi di kalangan masyarakat. Teknoloi di Era digital berupa media sosial dan internet telah berhasil mengubah cara pandang masyarakat sosial dalam mengonsumsi berbagai berita. Beberapa informasi berita dapat dengan mudah di akses secara online melaui berbagai sumber dan platform digital. Fenomena ini telah memberikan berbagai macam sudut pandang agar menjadi konsumsi publik untuk di dengar dan di cerna, akan tetapi hal ini juga dapat meningkatkan risiko terhadap konten media sosial yang tidak akurat, hoax, atau bahkan merugikan.

 Media internat daat memberikan akses yang cukup mudah terhadap informasi yang berkaitan dengan fenomena keagamaan dari berbagai sumber. Kelomok masyarakat maupu individu juga dapat membandingkan dan mempelajari dari berbagai ajaran agama di masyarakat, memperdalam pemahaman keagamaan, serta mengikuti dan berpartisipasi dalam forum dan diskusi di media online. Terdapat komunitas virtual keagamaan, dengan adanya platform online dan media sosial dapat memungkinkan barbaai umat beragama untuk membentuk komunitas virtual, dari berbagai kepercayaan dan keyakinan, dan saling mendukung satu sama lain. Hal ini juga memunculkan penyebaran dakwah yang dilakukan oleh beberapa media agama dan kegiatan keagamaan secara global. Terdapat perubahan juga dalam hal ibadah bahwa teknologi digital dapat mempengaruhi pemuka agama dalam ber khutbah dan ibadah melalui streaming online, serta mengakses kitab suci digital, dan mengunakan aplikasi di smartphone untuk mengatur jadwal dan mengingat waktu ibadah.

 Era digital telah membawa perubahan yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat kelompok maupun individu, salah satunnya termasuk dalam konteks agama dan perubahan sosial. Fenomena digitalisasi tidak hanya mempengaruhi cara pandan manusia dalam hal berinteraksi dengan media sosial dan teknologi, akan tetapi juga bagaimana masyarakat memahami, menjalankan, dan menyampaikan kepercayaan dan keyakinan ajaran agama. Pada konteks ini, agama tidak lagi hanya berperan dalam ruang lingkup fisik, seperti tempat ibadah, melainkan juga semakin meluas ke dalam ruang digital melalui platform media sosial berupa situs web dan apikasi. Essay ini akan membahas bagaimana agama menghadapi tantangan dan peluang di tengah dinamika perubahan sosial yang disebabkan oleh digitalisasi.

 Era digitalisasi tentu memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat sosial. Berbagai macam teknologi media komunikasi massa yang nampak pada saat ini tentu memiliki kemampuan untuk memberikan dampak positif terhadap individu maupun khalayak. Agama telah mencakup berbagai ajaran atau risalah, sebab hal ini sudah mencakup dan tertulis di berbagai kitab suci. Ajaran-ajaran ini berupa nasihat atau doktrin yang tertuju kepada umat manusia untuk melakukan perbuatan yang benar secara moral serta menjauhi segala larangan yang diperintahkan oleh ajaran agama. Platfrom online atau media massa di Era digitalisasi memiliki peran sentral untuk menyebar luaskan pesan-pesan ajaran agama ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk di kalangan pejabat atau seseorang yang terpandang, dan seluruh masyarakat umum.

Teori assabiyah (solidaritas sosial) Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa manusia tidak dapat menjalani kehidupan secara individual, akan tetapi manusia akan hidup saling berdampingan serta membutuhkan orang lain. Hal ini memberikan penjelasan yaitu dalam peradaban umat manusia antar satu kelompok dengan kelompok yang lain sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan pada akhirnya menciptakan suatu dinamika interaksi sosial. Apabila dikaikan dengan perkembangan dan peradaban manusia, maka teori tersebut akan menjadi berbasis peradaban mulai dari badawi (tradisional) hingga peradaban hadhiri (modern) dengan dinamika perilaku yang ada pada masing-masing masyarakat.

Pada kajian Muqqadimah, Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa masyarakat dapat berkembang dari siklus perubahan yang melibatkan faktor interaksi seperti politik, budaya, ekonomi, dan agama. Teori ini juga memberikan perspekrif secara fundamental untuk dapat menjelaslan bagaimana respon agama terhadap tantangan dan peluang di Era digital. Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa peradaban manusia bergerak melalui tahap yaitu asabiyya (solidaritas sosial) serta perubahan secara struktural yang dipengaruhi oleh dinamika eksternal dan internal di masyarakat. Pada konteks Era digital, teori ini bisa digunakan untuk menganalisa kajian peran agama dalam perubahan sosial.

Ibnu Khaldun menegaskan pentingnya asabiyyah (solidaritas sosial) dalam upaya mempertahankan dan membangun sebuah peradaban. Pada Era digitalisasi, peran agama memiliki peluang dalam memperkuat asabiyyah di lingkup global melalui teknologi digital. Platform digital dapat memunkinkan masyarakat beragama dari berbagai latar beakang yang berbeda untuk berkomunikasi dan berbagi nilai spiritual, sehingga dapat meningkatkat solidaritas sosial untuk menghadapi berbagai tantangan lingkungan seperti kemiskinan misalnya.

Teori evolusi sosial Ibnu Khaldun telah menjelaskan kerangka dan analisa yang cukup jelas untuk memahami bagaimana peran agama dapat menghadapi peruahan sosial di Era digital. Era terebut dapat dimaknai sebagai fase baru dalam kontek evolusi sosial, yang dimana agama berperan sentral dalam menjaga asabiyyah (soidaritas sosial), mengatasi berbagai permasalahan, serta memanfaatkan peluang untuk membangun lingkungan masyarakat yang harmonis dan inklusif. Dengan memaknai alur siklus evolusi yan dijelaskan oleh Ibnu Khaldun, agama perlu beradaptasi dengan perkembangan Era tanpa menghilangkan nilai fundamentalnya, sehigga dapat menjadi sebuah pilar yang kokoh untuk membangun peradaban modern di Era digitalisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Saumantri, T., & Abdillah, A. (2020). Teori Ashabiyah Ibnu Khaldun sebagai model perkembangan peradaban manusia. Jurnal Tamaddun Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 8(1).

Inayatscorner. (2018, March 4). Ibn Khaldun on Human Evolution. Inayat's Corner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun