Mohon tunggu...
FAI UMSIDA
FAI UMSIDA Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis

Fakultas Agama Islam - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Sidoarjo ke Trengganu: Mahasiswa FAI Umsida Berbagi Pengalaman Exchange di Malaysia

10 Februari 2025   12:53 Diperbarui: 10 Februari 2025   14:40 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fai.umsida.ac.id- FAI Umsida sukses mengirimkan 11 mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti program Student Exchange di Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Malaysia selama kurang lebih 1 bulan. Program ini menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para peserta yang mendapatkan wawasan baru dalam bidang pendidikan, budaya, dan keterampilan adaptasi, (10/2/25).

Lihat Juga:Mahasiswa FAI Umsida Laksanakan PLP 2 di MA Al Fattah Sidoarjo: Mengasah Kompetensi Calon Pendidik

Pengalaman Tak Terlupakan di Negeri Jiran


Sebanyak 11 Mahasiswa FAI Umsida  telah mengikuti program pertukaran mahasiswa di UniSZA. Salah satu Mahasiswa yang telah ke Unisza, Indana Nur Ahadiyah bercerita mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. "Sangat menyenangkan, banyak pengalaman baru yang sangat berharga saya dapat dari program ini, entah dari segi pendidikan, budaya, dan lainnya," Ujarnya.

 Kesempatan untuk memahami sistem pendidikan Islam di tingkat internasional menjadi motivasi utama mereka dalam mengikuti program ini. "Salah satu motivasi terbesar mengikuti program ini adalah untuk memperluas wawasan, menghadapi tantangan budaya luar, keluar dari zona nyaman, dan menalar dengan pola pikir yang berbeda," Ucapnya.

Tidak hanya memperluas wawasan akademik, Para mahasiswa FAI Umsida juga mengalami langsung bagaimana kehidupan di lingkungan internasional yang penuh keberagaman. Mereka berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negara, seperti India dan negara-negara lainnya, yang semakin memperkaya pemahaman mereka tentang dunia pendidikan Islam global.


Tantangan dan Proses Adaptasi


Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi mahasiswa FAI Umsida selama program pertukaran ini adalah perbedaan sistem pembelajaran. "Culture shock saya yang pertama adalah mengenai sistem pembelajaran yang sangat berbeda dengan Universitas Muhammadiyah. Di Umsida, pembelajaran lebih interaktif dengan diskusi dan tanya jawab, sedangkan di UniSZA, metode yang digunakan lebih satu arah, di mana dosen memberikan materi selama dua jam dengan sedikit waktu untuk tanya jawab," jelasnya.

Selain itu, perbedaan bahasa juga menjadi tantangan tersendiri. "Awalnya kami mengira bahasa mereka akan seperti di kartun Upin Ipin, tetapi ternyata mereka berbicara dengan irama yang sangat cepat. Kadang kami perlu meminta pengulangan untuk memahami obrolan biasa. Namun, mereka cukup pengertian dan sering mengganti kosa kata dengan yang lebih mudah dipahami," kata salah satu peserta.

Untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, mahasiswa FAI Umsida memanfaatkan peran "baddies" atau pembimbing dari Malaysia. "Kami banyak menerima informasi dari baddies, dan mereka tidak hanya membimbing tetapi juga merawat kami seperti orang tua sendiri," ungkapnya. Dengan cara ini, proses adaptasi menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Pembelajaran Berharga di Unisza


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun