Fai.umsida.ac.id-Program Student Mobility antara Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dan Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Malaysia kembali mencatat kesuksesan. Mahasiswa dari UniSZA yang berpartisipasi dalam program ini membagikan pengalaman, kesan, dan pesan inspiratif mereka selama mengikuti kegiatan akademik dan budaya di Fakultas Agama Islam (FAI) Umsida. Kolaborasi ini tidak hanya mempererat hubungan antar-universitas, tetapi juga menciptakan atmosfer pendidikan yang inklusif dan penuh makna, (8/1/25).
Alasan Memilih Umsida dan Kesan Pertama
Mahasiswa UniSZA memiliki alasan kuat dalam memilih Umsida sebagai mitra dalam program Student Mobility. Hubungan baik antara dosen Umsida dan UniSZA, serta pengalaman positif dalam kolaborasi sebelumnya, menjadi pendorong utama. Salah satu peserta mengungkapkan bahwa dosen Umsida selalu terbuka dalam berdiskusi dan bertukar pendapat dengan mahasiswa, menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif.
Terus Juga:Mahasiswi FAI Umsida Tampil di Forum Internasional Hari Bahasa Arab Sedunia 2024
"Kami memilih Umsida karena kolaborasi sebelumnya telah memberikan dampak positif. Para dosen di sini sangat terbuka untuk berdiskusi dengan mahasiswa dan memberikan perhatian penuh kepada kami," ungkap syauqi, salah satu mahasiswa UniSZA.
Saat pertama kali tiba di Umsida, para mahasiswa UniSZA merasakan sambutan hangat dari dosen dan mahasiswa Umsida. Antusiasme mahasiswa dalam berdiskusi di kelas dan keterlibatan aktif mereka dalam berbagai kegiatan akademik memberikan kesan yang mendalam bagi para peserta Student Mobility.
Pengalaman Akademik dan Kegiatan di Umsida
Selama program berlangsung, mahasiswa UniSZA mendapatkan pengalaman belajar yang luar biasa. Mereka memuji metode pengajaran yang diterapkan di Umsida, di mana dosen tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung dan diskusi mendalam. Ilmu yang diajarkan oleh dosen seperti Ustadz Dzulfikar (Ilmu Ushul Fiqh), Ustadz Imam Fauzi (Ilmu Nahwu Sharaf), dan Ustadz Farikh (Ilmu Tarjamah) meninggalkan kesan mendalam bagi peserta.
"Kami sangat kagum dengan ilmu yang diajarkan oleh dosen di sini. Materi disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami, yang membuat kami semakin antusias untuk belajar," ujar Syauqi.
Selain kegiatan akademik, mahasiswa juga diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan non-akademik seperti presentasi kelompok dan diskusi terbuka. Ini membantu mereka untuk membangun rasa percaya diri dan meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum.
Namun, para mahasiswa juga mengungkapkan adanya perbedaan budaya yang cukup signifikan antara Malaysia dan Indonesia, seperti perbedaan dalam tata kelola masjid dan interaksi di ruang ibadah. Meskipun demikian, mereka berhasil beradaptasi dengan cepat dan merasa diterima dengan baik di lingkungan Umsida.
Harapan dan Pesan untuk Masa Depan Kolaborasi Umsida-UniSZA
Mahasiswa UniSZA menekankan pentingnya keberlanjutan program Student Mobility antara Umsida dan UniSZA. Mereka berharap kolaborasi ini dapat meluas tidak hanya di bidang studi Islam, tetapi juga pada disiplin ilmu lainnya agar lebih banyak mahasiswa dari kedua belah pihak mendapatkan manfaat.