Fai.umsida.ac.id- Borong juara di ajang video kreatif, Fariz Sayyidan, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih juara 1 dan juara favorit dalam lomba Video Kreatif Bahasa Arab pada DLA Fair 2024. Kompetisi yang diadakan secara online dan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan video edukasi yang menarik dan inovatif, Fariz berhasil mencuri perhatian juri dan membawa nama PBA Umsida ke panggung nasional, (23/11/24).
Terus Juga:Audit Mutu Internal 2024/2025: FAI Umsida Tegaskan Komitmen Menuju Pendidikan Unggul
Keberhasilan Fariz tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi bukti nyata dukungan FAI Umsida dalam mengembangkan potensi mahasiswa di bidang Bahasa Arab. Pencapaian ini menggarisbawahi kualitas pembelajaran dan bimbingan yang diberikan oleh prodi dan fakultas.
Video Kreatif yang Mengedukasi
Dalam wawancaranya, Fariz mengungkapkan bahwa ide untuk membuat video kreatif ini berawal dari keinginannya untuk membantu para pemula belajar Bahasa Arab. "Awalnya, saya ingin membuat konten edukasi terkait cara belajar Bahasa Arab bagi para pemula yang bingung memulai dari mana. Kebetulan, saya melihat ada event lomba video kreatif Bahasa Arab di DLA Fair. Saya pun mendaftar dengan harapan konten ini bisa memberikan manfaat yang lebih luas," ujar Fariz.
Video edukasi tersebut memadukan teknik visual yang menarik dengan materi pembelajaran yang mudah dipahami. Fariz memilih tema tentang dasar-dasar belajar Bahasa Arab, lengkap dengan contoh pelafalan dan struktur kalimat yang disampaikan dengan logat Arab yang otentik.
Namun, perjalanan untuk menghasilkan video tersebut tidaklah mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi Fariz adalah pelafalan Bahasa Arab dengan logat asli serta keterbatasan alat rekaman dan media editing. "Pelafalan menjadi tantangan besar karena saya harus mendekati logat asli orang Arab. Selain itu, peralatan rekaman saya kurang memadai, sehingga harus meminjam dan mencari cara untuk menghasilkan kualitas video yang baik," tambahnya.
Proses Kreatif yang Penuh Tantangan
Persiapan untuk mengikuti lomba ini dilakukan Fariz dengan sangat matang. Ia memulai dengan mempersiapkan mental melalui doa dan latihan intensif pelafalan materi. Dari segi teknis, Fariz berusaha mencari tempat syuting yang sesuai, meminjam peralatan rekaman, dan mempelajari teknik editing melalui tutorial di YouTube.
Proses syuting juga memberikan kesan tersendiri bagi Fariz. Salah satu momen yang paling berkesan adalah saat ia harus mengambil adegan di ruang kelas dengan teknik mirror editing. "Saya harus puluhan kali melakukan pengambilan gambar hanya untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Itu menjadi tantangan tersendiri, tetapi juga memberikan rasa puas setelah semuanya selesai," kenangnya.