Fai.umsida.ac.id- Dalam membangun rasa semangat berorganisasi, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (HIMA PAI) FAI Umsida telah melaksanakan screening bagi calon kader baru bertempat di Gedung Dakwah Lantai 4 Kampus 1 Umsida dengan menguji bacaan Al-Qu'ran serta pemaknaan dan tes wawancara, Jumat (08/11/24).
Screening calon kader HIMA PAI Umsida merupakan salah satu bagian dari program kerja dari Divisi PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia) yang bertujuan untuk melihat indikator kebutuhan calon kader dalam mengembangkan kemampuan dari beberapa aspek. Divisi ini diketuai oleh Akhmad Hasbul Wafi dengan 5 anggota didalamnya
Terus Juga:Mahasiswa FAI Umsida, Siapkan Diri! Ujian Tengah Semester Ganjil 2024/2025 Akan Segera Dimulai
Acara ini dibuka dengan 3 sambutan yang membangkitkan semangat calon kader HIMA PAI, yakni Kepala Sie Kemahasiswaan FAI, Ustadzah A'yunina Mahanani Lc MH, Gubernur Mahasiswa FAI Umsida, Ahmad Ahnaf Haqqoni Yafi dan Wakil Bupati Mahasiswa PAI Umsida, M Nurul Huda Ramadhani
Berorganisasi Miniatur Kehidupan Masyarakat
Dalam sambutannya yang Pertama Ustadzah Ayunina yang juga dosen Mahad Umar ini menjelaskan bahwa organisasi seperti HIMA PAI merupakan miniatur masyarakat, "HIMA PAI merupakan organisasi miniatur masyarakat yang didalamnya meliputi beberapa aspek seperti manajemen diri dan sebagainnya", ucapnya.
Dalam lanjutan sambutannya, Ustadzah Ayunina menjelaskan tiga indikator yang harus dimiliki oleh kader yang berorganisasi. Pertama, pentingnya menjaga adab dalam berorganisasi. Ia menekankan bahwa perilaku dan sikap sopan adalah fondasi utama dalam setiap interaksi. Kedua, kader dituntut untuk menjadi bijak dan mampu mengatur waktu dengan baik. "Berorganisasi tidak boleh mengorbankan akademik; sebaliknya, justru harus bisa menyeimbangkannya," tambahnya.
Ketiga, Ustadzah Ayunina menekankan pentingnya taat dalam ibadah. Sebagai mahasiswa di lingkungan kampus Islam, kader HIMA PAI diharapkan mampu menjalankan ibadah dengan konsisten dan menjadikan agama sebagai pedoman dalam setiap langkah organisasi. "Organisasi ini harus menjadi wadah pembelajaran yang seimbang antara ilmu dunia dan akhirat," katanya.
Organisasi Adalah Latihan Untuk Dewasa
Ketua/Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam, Ahmad Ahnaf Haqqoni Yafi, dalam sambutannya kedua bisa membakar semangat calon kader. Ia menyampaikan bahwa berorganisasi di kampus adalah proses belajar untuk menjadi individu yang lebih dewasa dan bijaksana. "Organisasi bukan sekadar kegiatan tambahan, tapi proses penting dalam perjalanan belajar kita," tegasnya.
Menurut Yafi, melalui organisasi, mahasiswa belajar menghadapi tekanan dan tanggung jawab, hal yang akan sangat bermanfaat di dunia kerja kelak. Ia juga mengingatkan bahwa kader yang aktif di organisasi harus tetap menunjukkan sikap profesional dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. "Berorganisasi memberi banyak manfaat, namun tetap harus menjaga keseimbangan dengan kehidupan akademik dan pribadi," jelasnya.
Yafi berharap, dengan adanya screening ini, HIMA PAI mampu menjaring kader yang memiliki dedikasi dan komitmen tinggi dalam menjalankan tugas. Ia juga menekankan pentingnya menjaga sikap sopan dan menghormati satu sama lain dalam setiap aktivitas organisasi.