Sudah pernah jalan-jalan ke Semarang? Belum ya? Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah. Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, Semarang tentunya memiliki kuliner khas agar lebih dikenal wisatawan. Lumpia dan wingko babat memang menjadi kuliner yang khas di Semarang, tetapi masih ada satu makanan yang wajib dicicipi saat berada di Semarang, salah satunya adalah Bandeng Presto.
Banyak orang pasti sudah sering mendengar dengan olahan ikan satu ini. Pasti kalian menyangka jika bandeng presto itu berasal dari Semarang. Bandeng presto sendiri ternyata berasal dari Kecamatan Juwana, Pati, loh! Saya sebagai anak semarang asli pun terheran-heran kenapa lebih dikenal sebagai oleh-oleh khas Semarang kalau nyatanya dari Pati. Pasalnya, orang lebih mengenenal sebagai oleh-oleh khas Semarang karena banyak dijumpai di Jalan Pandanaran.
Pusat oleh-oleh di Semarang memang terletak di Jalan Pandanaran. Disana banyak sekali pilihan yang bisa dijadikan buah tangan. Toko disana pun juga berjejeran, mulai dari jualan, wingko babat, lumpia, bandeng presto, dan masih banyak lagi. Pastinya semua toko mempunyai cita rasa sendiri yang khas. Haduhh, saya sampai bingung mau beli dimana!
Suatu hari Eka, saudara saya dari Jakarta berkunjung ke rumah. Setiap ke Semarang ternyata Eka bercerita jika dia selalu membeli bandeng presto di Bandeng Elrina sebagai oleh oleh untuk orang rumah yang berada di Jakarta. Kira kira kenapa sih Eka berlangganan di Bandeng Elrina setiap berkunjung ke Semarang? Ternyata setelah aku tanya, Eka suka dengan Olahan ikan bandeng tersebut karena terkenal enak dan sudah populer. Lokasinya yang persis di tepi jalan raya membuat akses kesana lebih mudah.
Buat oleh-oleh sampe Jakarta? Emang ga basi? Ngga dong, bandeng prestonya kan udah di vacuum, biasanya bisa tahan 1 bulan di luar ruangan dan tahan 3 bulan di dalam lemari pendingin. Jadi gausah khawatir basi, Bestie!
Bandeng Juwana Elrina pun menjual beraneka ragam olahan bandeng loh gais! Harganya sendiri juga relatif murah karena hanya dengan mengeluarkan uang Rp 115.000,00 kalian sudah mendapatkan bandeng duri lunak besar dengan isi 3 ekor. Gimana murah kan?
Dibalik kepopuleran dan kesuksesan Bandeng Elrina sebagai toko oleh-oleh ternyata sang pendiri sudah melewati rintangan yang berdarah-darah. Daniel Nugroho Setiabudhi, sang pendiri Bandeng Juwana Elrina mengaku mengalami kesulitan ekonomi karena penghasilannya yang pas-pasan.Â
Bapak Daniel yang berprofesi sebagai dokter, harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan biaya pendidikan anaknya. Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, memunculkan ide untuk membuka usaha sendiri seperti Bandeng Elrina ini dengan modal yang terbatas dan berawal hanya dijual depan teras rumah dulunya.
Kenapa ya ikan bandeng harus di presto? Ikan bandeng terkenal memiliki duri yang sangat banyak, makannya Bandeng Presto lebih disenangi agar tidak ribet untuk memisahkan duri pada bandeng. Presto adalah cara memasak dengan menggunakan uap air bertekanan tinggi. Ikan bandeng yang telah dibumbui dimasak dengan cara dimasukkan ke dalam panci kemudian ditutup rapat. Air dalam panci kemudian dipanaskan hingga mendidih dan menghasilkan uap air yang akan melunakkan duri pada bandeng.
Apasih yang bikin wisatawan penasaran buat cobain bandeng presto ini? Ikan bandeng yang sudah melalui proses presto menjadikan dagingnya lembut dan duri-duri yang lunak menjadi lebih mudah dimakan. Bayangkan jika dagingnya meleleh di mulut, rasanya sulit diungkapkan! karena setiap gigitan akan terasa lembut dan lezat, hampir seolah-olah daging itu mencair begitu saja.
