Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama (Kemenag) untuk mengukur kemampuan literasi siswa yang berada di naungan lembaga pendidikan berbasis madarasah. Ada empat aspek literasi yang akan dinilai, yaitu: (1)literasi membaca; (2)literasi numerasi; (3)literasi sains; dan (4)literasi sosial budaya. Bentuk soal dari asesmen ini pun beragam, mulai dari soal pilihan ganda, soal pilihan ganda kompleks, soal menjodohkan atau penjodohan, hingga soal isian singkat atau esai.
Skor PISA (Programme for International Student Assessment) yang diperoleh para siswa Indonesia merupakan salah satu faktor penting yang melatarbelakangi Kemenag menyelenggarakan AKMI. Hasil yang bisa dibilang sangat memprihatinkan membuat para pemangku kebijakan memberikan perhatian lebih pada pentingnya kemampuan literasi anak-anak bangsa. Bagaimana tidak, dari tahun ke tahun diadakannya tes tersebut, Indonesia selalu memperoleh urutan buncit diantara negara-negara lain. Sebagai contohnya, pada tahun 2018 Indonesia memperoleh ranking 71 dari 79 negara dan tahun 2022 peringkat 69 dari 81 negara.Â
Setelah AKMI selesai, Kemenag menyelenggarakan Bimbingan Teknis (BimTek) dengan instruksi bahwa tiap madrasah diharuskan mengirimkan delegasi maksimal dua guru sebagai peserta BimTek pada tanggal 7-11 Oktober 2024. Dalam kegiatan ini diberikan rincian apa sebenarnya hakikat dari AKMI, penjelasan dari tiap literasi yang diujikan, hingga cara memaknai hasil dari AKMI yang telah keluar. Mengingat betapa pentingnya materi-materi tersebut, maka dua guru yang sebelumnya telah diutus mengikuti BimTek diharuskan menyebarluaskan ilmu yang telah didapatkan kepada guru lain di madrasah masing-masing. Hal ini bertujuan agar menciptakan satu kesatuan pemahaman tentang asesmen yang diberikan melalui Diseminasi BimTek Tindak Lanjut Hasil AKMI 2024Â dengan kedua guru tersebut sebagai pemateri.
Dalam kegiatan diseminasi ini, pemateri menjelaskan secara detail mengenai AKMI. Pemateri juga membagikan rapor AKMI madrasah dan rapor AKMI salah satu siswa sebagai sample agar lebih mudah menjelaskan bagaimana cara memaknai hasil AKMI. Tampilan rapor AKMI madrasah memuat nilai rata-rata dari semua siswa madrasah tersebut yang mengikuti tes dan posisi madrasah apakah nilai tersebut di atas/di bawah nilai rata-rata kabupaten, nasional, atau bahkan keduanya. Kemudian dapat dilihat juga level Capaian Kompetensi (CK) yang diperoleh madrasah antara CK 3-8 (Interval CK jenjang MTs). Sedangkan rapor AKMI siswa memberikan gambaran yang lebih spesifik karena menampilkan nilai dan CK per siswa masing-masing literasi.
Setelah mengetahui dan memahami hasil AKMI, diharapkan pihak madrasah mampu mengambil tindak lanjut dari hasil tersebut sebagai salah satu upaya evaluasi dari sistem pembelajaran yang selama ini diselenggarakan. Sebagai contoh dari upaya madrasah kami dalam memaknai kemampuan literasi siswa adalah dengan menghidupkan kembali kegiatan literasi membaca sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai, market day untuk literasi numerasi, membatik dan unjuk karya untuk literasi sains, dan masih banyak lagi.
"Karena literasi bukan hanya sebatas dari buku, literasi bahkan lebih dari itu. Di mana pun kita mendapatkan pengetahuan baru, di situlah kita berliterasi"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H