Mohon tunggu...
Faisol  rizal
Faisol rizal Mohon Tunggu... Freelancer - akademisi, penulis lepas

Berbahagia dengan Membaca, Berbagi dengan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

5 (Lima) Metode Kehidupan Syekh Yusri Rusydi Al-Hasani

21 Januari 2023   19:33 Diperbarui: 21 Januari 2023   19:45 4876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Syekh Yusri Rusydi Al-Hasani

3. Jangan Meminta dan Merasa Tidak Butuh

Janganlah kita mengemis kepada manusia. Semua orang harus memiliki harga diri. Jangan pernah menipu orang lain dan jangan tamak untuk mencari manfaat dari manusia lain. Itulah arti dibalik kita jangan pernah meminta.

Selanjutnya, jangan merasa tidak butuh dengan kemurahan Tuhan. Jika Tuhan mengizinkan kita mendapatkan kebaikan dengan perantara orang lain tanpa kita meminta, maka tidak masalah kita menerimanya.

4. Tidak Terlalu Lelah dalam Berusaha

Saat seseorang ingin agar pekerjaannya terus berlanjut, hendaklah ia jangan terlalu membuat lelah dirinya. Sebab, jika seseorang membuat lelah dirinya, maka ia akan sakit dan akan berakhir. Maka hendaklah seseorang berusaha sesuai dengan apa yang Tuhan telah berikan kepadanya tanpa ia berlelah-lelahan.

Jika seseorang telah berusaha tanpa berlelah-lelahan, hal tersebut adalah suatu kebaikan. Nabi SAW telah menyeru kepada sunnahnya, beliau tidak suka kepada orang yang terlalu keras dalam beribadah dengan berkata: "Aku berpuasa dan aku berbuka; aku sholat malam dan aku juga tidur; dan aku menikah".

Perkataan Nabi ini merespon ucapan sahabat yang akan puasa tanpa berbuka, sholat malam tanpa tidur, dan tidak menikahi wanita agar dirinya sempurna. Namun, Nabi Muhammad SAW tidak membenarkan hal tersebut.

5. Konsistensi dan Berusaha Keras

Dalam kitab "Al Mudawamah ala Dzalik', dijelaskan bahwa konsistensi adalah sebuah ibadah yang sangat penting sekali. Konsistensi merupakan salah satu amal atau ibadah yang disukai Allah SWT. "Amal yang paling disukai Allah adalah yang konsisten walaupun sedikit" (HR. Bukhari).

Dengan kekonsistenan itulah, seseorang akan berhasil mendapatkan buah suatu usaha. Seseorang diharuskan untuk mampu menjaga konsistensinya dalam suatu kebaikan. Sebagaimana firman Allah SWT:

 "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu dan bersiap siagalah" (QS. Al-Imran: 200).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun