Mohon tunggu...
Ahmad Faisol
Ahmad Faisol Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN25/ 2021 UM jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Unmuh Jember Sosialisasikan Jenis Sampah dan Pembuatan Inkubator Sampah Organik Takakura

2 September 2021   23:13 Diperbarui: 2 September 2021   23:16 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Rapat dinas mingguan Desa Dukuhdempok.

Mahasiswa Unmuh Jember Lakukan Pemberdayaan Desa dengan Sosialisasi Jenis-Jenis Sampah Dan Inisiasi Pembuatan Inkubator Sampah Organik Takakura

Jember (27/08/2021) mengatasi problematika sampah yang tiada ujungnya, Mahasiswa KKN Tematik Universitas Muhammadiyah Jember gelombang 2 Desa Dukuhdempok melaksanakan pemberdayaan desa dengan sosialisasi jenis-jenis sampah dan pembuatan incubator sampah organik metode Takakura kepada warga dusun Gawok Desa Dukuhdempok kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember.
Kegiatan ini diselenggarakan dengan harapan supaya menjadi awalan agar Desa Dukuhdempok dapat menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu yang nantinya dipusatkan di Dusun Gawok Dipuro. Ucap Bapak Miftahul Munir, Kepala Desa Dukuhdempok saat memimpin rapat dinas mingguan Desa Dukuhdempok (23/08/2021)

Pengelolaan sampah dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sampah Organik, Sampah Anorganik, dan Sampah B3 (barang beracun dan berbahaya). Pengelolaan sampah ditujukan menjadi barang tepat guna, untuk pengelolaan sampah organik sampah diolah menjadi pupuk dengan metode Takakura.
TAKAKURA ini pertama kali dikembangkan dan diperkenalkan oleh satu organisasi di kota Surabaya yang bernama PUSDAKOTA (Pusat Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan) Surabaya.
Pada dasarnya keranjang Takakura dapat digunakan untuk mengkompos semua bahan organis (semua bahan yang berasal dari hewan dan tumbuhan). dimana jumlah rata-ratanya sekitar 50 % dari sampah rumah tangga. Keranjang Takakura dirancang terutama untuk mengolah sampah sisa-sisa makanan, termasuk berbagai sisa bahan pada saat memasak.
Pemilihan aplikasi metode Takakura, selain mudah untuk diterapkan juga dinilai lebih efektif dikarenakan sampah organic rumah tangga dapat didapatkan stabil di rumah-rumah warga dan bisa difermentasi secara berkelanjutan.

Gambar : Pemberdayaan desa dengan sosialisasi klasifikasi jenis-jenis sampah dan pembuatan incubator sampah organic bersama warga Dusun Gawok
Gambar : Pemberdayaan desa dengan sosialisasi klasifikasi jenis-jenis sampah dan pembuatan incubator sampah organic bersama warga Dusun Gawok

Persoalan lain terkait sampah, anorganik maupun B3 yang makin menumpuk dikarenakan efek pandemi Covid-19 harus ditangani secara serius. Cara menekan jumlah sampah tak hanya sebatas reduce, reuse,dan reycicle. Bijak penggunaan bahan plastik dan tidak membuang sampah sembarangan juga merupakan upaya kita dalam penyelamatan llingkungan.

Gambar : Penyerahan sumbangan tempat sampah KKN 25Universitas Muhammadiyah Jember kepada Kepala Dusun Gawok
Gambar : Penyerahan sumbangan tempat sampah KKN 25Universitas Muhammadiyah Jember kepada Kepala Dusun Gawok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun