Sejak kemarin siang, hujan terus turun. Kadang deras, kemudian mereda. Tak lama berjeda, hujan deras lagi lalu reda, hingga mata terpejam untuk istirahat malam. Saat bangun pagi, hujan masih turun dibarengi hawa dingin memasuki ruang kamar. Beberapa kali mata sudah terbuka, tapi masih enggan untuk bangun.
Karena hujan sudah turun sejak kemarin siang, saya pikir pagi ini akan berhenti saat waktunya orang-orang mulai bekerja. Ternyata tidak. Seperti kemarin, kadang diselingi jeda reda, tapi kemudian hujan deras lagi. Sampai sekitar jam 12:00, hujan baru benar-benar berhenti. Tak lama, ada berita longsor pada satu ruas jalan di desa kami.
Ketika hujan turun, ada penemuan berupa payung agar orang tetap bisa keluar rumah untuk beraktifitas. Pada penemuan yang lebih canggih, ada mesin cuci yang juga ada fasilitas pengering bajunya. Ini untuk mengatasi urusan cuci dan pengeringan baju saat musim hujan tiba. Begitu seterusnya, selalu ada inovasi-inovasi lain agar hujan tidak “menggangu” aktivitas masyarakat.
Penemuan-penemuan itu bermula dari serangkaian ide. Ide-ide itu tentu muncul dari orang-orang yang memiliki rasa keingintahuan yang besar yang diawali dengan pertanyaan yang muncul dalam benak mereka.
Bila hujan menjadi masalah bagi sebagian orang, mereka yang selalu berpikiran kreatif akan memiliki cara pandang yang berbeda. Bukan pada masalah yang menjadi titik utamanya, tapi solusi apa yang bisa ditawarkan untuk menjawab sebagian masalah yang timbul saat hujan tiba. Lalu muncul payung, mesin cuci, dan inovasi lainnya.
Di sini, berpikir kreatif menjadi sangat penting. Atau dalam bahasa lain, memiliki cara pandang yang berbeda dalam menghadapi sesuatu yang ada di depan kita, baik yang selama ini dipahami sebagai sesuatu yang negatif ataupun positif. Artinya, sesuatu yang dianggap negatif oleh masyarakat, kita bisa melihat hal tersebut dari sisi positifnya. Begitu sebaliknya.
Sebagai contoh, kebanyakan orang tua akan melarang anak-anaknya untuk bermain hujan-hujanan, apalagi saat hujan deras. Mereka khawatir anak-anak akan sakit setelah bermain di bawah guyuran hujan. Apakah betul demikian? Kalau memang anak-anak sakit setelah hujan-hujanan, apakah hujan yang menyebabkan sakit atau kondisi kesehatan anak yang lemah sehingga bermain saat hujan berakibat sakit?
Ketika para orang tua melarang anaknya bermain saat hujan, apakah dulu mereka itu tidak pernah bermain di luar rumah saat hujan tiba? Bukan kah bermain saat hujan tiba itu sesuatu yang lumrah bagi anak-anak zaman dulu? Kalau memang demikian, lalu mengapa mereka melarang anak-anaknya untuk bermain saat hujan tiba? Apakah ini adil?
Selama tidak memberikan dampak bahaya yang besar, saya akan membiarkan anak-anak untuk bermain apa saja, termasuk saat hujan tiba. Bahkan terkadang, saya yang menyuruh mereka untuk bermain di luar rumah saat hujan tiba.
Memori bermain saat hujan ketika kita masih anak-anak tentu akan terkenang sebagai serpihan pengalaman indah yang tak terlupakan. Masa-masa seperti ini tidak akan terulang ketika kita beranjak dewasa. Dan tentu, bermain hujan-hujanan saat kita tumbuh remaja apalagi dewasa, akan berbeda sekali ketika kita masih anak-anak.