Mohon tunggu...
Faishol Adib
Faishol Adib Mohon Tunggu... Penulis - Profiless

Person without Profile

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

YIA sebagai Panggung Pertunjukan

16 November 2021   11:09 Diperbarui: 16 November 2021   11:20 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu kali, saya menjemput istri di Yogyakarta International Airport (YIA) yang akan datang menggunakan sebuah penerbangan dari Pontianak. Jadwal pesawat mendarat jam 13:00 WIB.

Jam 12:30 WIB, saya sudah dekat dengan bandara itu dan memilih untuk menunggu kabar kedatangan di sebauh cafe yang hanya berjarak 5 menit dari bandara.

Setelah menunggu hampir satu jam, istri saya baru siap dijemput setelah mengambil koper di bagasi. Saat menunggu di terminal kedatangan, dia memberi informasi kepada saya untuk mencari terminal kedatangan yang ada pertunjukan tari, tanpa menyebut jenis tariannya.

Saat hendak melaju ke terminal itu, ternyata mobil pribadi tidak bisa menjemput langsung ke terminal kedatangan dan harus parkir. Saya naik ke lokasi parkir bandara di lantai 3 dan di sana, ternyata ada pertunjukan yang lain. Sekelompok anak muda menunjukkan kepiawaiannya dalam bermain musik.

Saat bandara Jogja masih berada di bandara lama yang berlokasi di Jalan Adisucipto, jarang sekali saya melihat pertunjukan di terminal kedatangan. Yang ada, keriuhan penumpang yang ingin segera mendapat jemputan atau naik taxi agar bisa segera kembali ke rumah atau menginap di hotel.

Saat ini ada hal baru dengan wajah bandara Jogja yang terletak di Kulon Progo. Terminal kedatangan dan juga ruang tunggu penjemputan di area parkir mobil sudah menjadi sebuah panggung pertunjukan. Pertunjukan itu bukan hanya menghibur penumpang, tapi juga menjadikan wajah bandara lebih “hidup” dengan adanya pertunjukan secara live.

Dalam sebuah berita di harian Kedaulatan Rakyat, tampaknya berbagai pertunjunkan itu diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan DIY. Khususnya tiap Sabtu-Ahad, dinas itu mendatangkan kelompok kesenian dari berbagai daerah untuk menampilkan pertunjukan seni di area bandara.

Ini menunjukkan kalau Dinas Kebudayaan DIY dapat menangkap peluang area YIA sebagai panggung kesenian. Bukan hanya menghibur penumpang, pertunjukaan ini juga akan memperomosikan berbagai pertunjukan kesenian yang berasal dari berbagai daerah yang berbeda di Yogyakarta.

Berawal dari sekadar melihat pertunjukan kesenian, tak menutup kemungkinan penumpang di bandara itu ingin mengetahui lebih jauh pentas kesenian yang baru saja di lihat.

Sebagai sebuah bandara internasional, penumpang yang datang tentu bukan hanya penumpang domestik, tapi juga dari berbagai negara yang berkungjung ke Jogja. Dengan adanya penumpang dari berbagai negara, diplomasi kebudayaan dapat diwujudkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun