Mohon tunggu...
Faishal Fajrin
Faishal Fajrin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Institut STIAMI

Saya adalah pribadi yang mencintai kesenian, estetika, dan hal-hal yang indah. Tidak jauh dari situ, kegemaran saya adalah menulis, menggambar, dan membaca komik dengan genre Kerajaan atau Medieval.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Aliansi Laki-Laki Baru dalam Sejarah Perkembangan Feminisme

10 Januari 2024   14:03 Diperbarui: 10 Januari 2024   15:02 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://baktinews.bakti.or.id\

Feminisme bukanlah semata-mata hak prerogatif perempuan. Dalam era modern ini, peran laki-laki dalam gerakan feminisme menjadi semakin penting, dan hal ini menciptakan aliansi baru yang dikenal sebagai "Laki-Laki Baru". Hal ini didasari oleh tumbuhnya kesadaran bahwa kesetaraan gender bukanlah hak eksklusif perempuan. Akan tetapi, ini merupakan tugas bersama dalam membangun masyarakat yang adil dan inklusif, menjadi poin penting yang dikemukakan oleh Dr. Geofakta Razali. Ia adalah seorang dosen pengajar pada kelas penulisan berita di Institu STIAMI.

Aliansi ini mencerminkan transformasi budaya yang membebaskan mereka dari norma-norma maskulinitas tradisional yang membatasi ekspresi emosional dan kepekaan terhadap isu-isu sosial. Kesadaran akan dampak positif yang dapat dihasilkan oleh partisipasi aktif laki-laki dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan menggulirkan gerakan feminisme telah membangun fondasi baru. Ini bukan sekadar tentang perubahan tindakan, tetapi lebih tentang pemahaman bahwa feminisme adalah soal rasa, kepekaan, dan empati terhadap pengalaman perempuan.

Sebagai seorang laki-laki dalam konteks sosial modern, peran saya dalam mendukung feminisme tidak hanya merupakan kewajiban moral, tetapi juga merupakan bagian integral dari identitas saya. Saya percaya bahwa mendukung hak-hak perempuan bukanlah sebuah ancaman terhadap identitas laki-laki, melainkan sebuah kemajuan yang mendukung hak asasi manusia. Dengan menjadi bagian dari gerakan ini, saya bukan hanya menciptakan ruang untuk perempuan, tetapi juga membantu membentuk masyarakat yang lebih adil dan setara bagi semua.

Peran laki-laki dalam perkembangan feminisme di Indonesia semakin mendapat pengakuan sebagai mitra yang signifikan dalam membangun kesetaraan gender. 

Pertama, kehadiran laki-laki sebagai sekutu dalam gerakan feminisme mendorong terbentuknya dialog terbuka dan inklusif mengenai isu-isu gender. 

Kedua, para aktivis laki-laki telah berperan sebagai agen perubahan dalam mendukung legislasi yang mendukung hak-hak perempuan, termasuk perlindungan terhadap kekerasan gender.

Ketiga, mereka memainkan peran penting dalam mendekonstruksi norma-norma patriarki yang telah lama mengakar dalam budaya masyarakat. 

Keempat, melalui partisipasi aktif dalam organisasi-organisasi feminis, laki-laki turut memperkuat gerakan ini secara kolektif. Terakhir, peran laki-laki dalam mendukung feminisme di Indonesia menunjukkan transformasi budaya yang semakin merangkul konsep kesetaraan sebagai landasan utama pembangunan sosial yang berkelanjutan.

Dengan kata lain, kesadaran akan peran laki-laki dalam gerakan feminisme membuka pintu bagi era "Laki-laki Baru". Ini adalah langkah signifikan menuju masyarakat yang lebih setara dan inklusif. Seiring dengan perkembangan ini, penting bagi kita untuk tetap berada di jalur yang menghargai kepekaan terhadap isu-isu gender, dan menjunjung tinggi nilai-nilai empati dan rasa dalam mendukung perjuangan hak-hak perempuan. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama merangkul perubahan positif menuju keadilan gender dan mengukir jejak-jejak baru dalam sejarah sosial manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun