Ketuhanan Yang Maha Esa, yang secara brilian dicetuskan oleh para founding father negara ini sebagai sila pertama memang tepat. Jika bangsa ini terutama pejabat-pejabatnya benar-benar mengamalkan sila pertama ini, meyakini adanya Tuhan, meyakini bahwa semua tindakan kita diawasi Tuhan dan akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat maka semua tindakan kita akan terkontrol. Kita kita mungkin melakukan korupsi, kecurangan, menzalimi orang, memanipulasi anggaran, mengemplang pajak, menjadi mafia hukum, mengambil hak-hak orang lain, dan melakukan tindakan-tindakan amoral.
Tapi sayang sekali kita tidak benar-benar meyakini adanya Tuhan dan Hari Pengadilan. Agama hanya dipakai untuk meningkatkan status sosial kita. Agama hanya untuk menarik simpati menjelang pemilu setelah itu nilai agama diinjak-injak. Hm.... sepertinya di negara ini uang dan jabatan telah menjadi Tuhan, dan syariatnya adalah korupsi, kolusi, dan nepotisme. Tempat ibadahnya? Bisa gedung DPR, kantor-kantor pemerintah, kantor pajak, perusahaan dan dimana saja dimana disitu bisa dilakukan ritual KORUPSI! Dan sebenarnya sebelum pancasila diganti dengan dasar negara yang lain (sebagaimana dikhawatirkan) kita telah mencampakkan dan mengantikannya dengan ideologi kita: ego, hawa nafsu, dan kenikmatan dunia!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI