Mohon tunggu...
Faisal Zulkarnaen
Faisal Zulkarnaen Mohon Tunggu... -

Warga Negara Indonesia tinggal di Kairo. \r\n| Twitter: @fzulkarnaen | Indonesian Photographic Society in Cairo (IPSC) |\r\nhttp://www.facebook.com/galerimasisir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Presiden Morsy Mengucap Sumpah di Tahrir

30 Juni 2012   02:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:24 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat pertama setelah terpilih menjadi Presiden pada Ahad lalu (24/6), Muhammad Morsy melakukan sumpah di depan ribuan orang di Lapangan Tahrir. Ia didaulat oleh para pemuda revolusioner dan anggota Ikhwanul Muslimin (IM) untuk melakukan sumpah di depan rakyat di Tahrir, sebelum bersumpah secara resmi di depan Mahkamah Konstitusi pada hari Sabtu (30/6),  mereka adalah para pendukung kemenangan Morsy pada pemilihan presiden. Ini adalah yang pertama kali baginya sebagai presiden untuk tampil di depan khalayak secara langsung. Presiden Morsy Mengucap Sumpah di Tahrir, Jum'at 29 Juni 2012.  Fotografer: Nasron Azizan Ribuan orang mulai memadati lapangan Tahrir sejak pukul 14.00, mereka berusaha mendekat ke arah panggung di bagian timur Lapangan Tahrir. Cuaca yang sangat terik di musim panas tidak menghalangi keinginan mereka untuk melihat presiden secara langsung. Republican Guard, para pengawal kepresidenan berjas dan berkacamata hitam sudah datang sejak awal untuk mengamankan area. Beberapa di antara mereka juga mengenakan seragam berwarna hijau tua, baret biru dan tentu saja membawa senjata. Presiden Mursi tiba di Tahrir pukul 17.30 dengan pengawalan ketat dari Republican Guard. Ia disambut meriah oleh massa yang kebanyakan adalah anggota IM dan para demonstran yang telah berhari-hari mendirikan tenda di Tahrir. Tidak sedikit para anggota IM ini yang mengajak serta keluarganya. Tuntutan mereka yang paling utama adalah menurunkan militer dari perpolitikan Mesir. Di hadapan ribuan massa ini Presiden Morsy mengucapkan sumpahnya, "Demi Allah saya bersumpah akan menjaga sistem republik, menghormati konstitusi dan hukum, melindungi kepentingan rakyat secara penuh serta menjaga independensi dan integritas wilayah." Setelah mengucap sumpahnya Morsy berpidato dan mengatakan bahwa tidak ada kekuasaan di atas kekuasaan rakyat dan rakyat adalah sumber kekuasaan.  Ia menegaskan bahwa presiden adalah pemegang keputusan dengan kehendak rakyat. "Saya datang ke sini untuk memperbarui janji kepada kalian yang telah memberikan kepercayaan dan amanah kepada saya." Ia menyatakan bahwa tanggung jawab yang  pertama baginya adalah bagi para korban revolusi. "Jiwa-jiwa mereka bergetar di sekitar kita di sini, Lapangan Tahrir… Lapangan Revolusi…Lapangan Martir!" Yang menarik, Presiden Morsy sempat menunjukkan pada massa bahwa ia tidak mengenakan rompi anti peluru dengan menyingkap jas yang dipakainya. "Saya merasa tenang dengan rahmat Allah di antara kalian..Saya tidak takut siapa pun kecuali Allah!" ucapnya dengan disambut gemuruh oleh massa. Presiden Morsy Sholat Jum'at, Masjid Al-Azhar Dijaga Ketat Sebelum turun ke Lapangan Tahrir, Presiden Terpilih Muhammad Morsy melaksanakan Sholat Jum'at di Masjid Al-Azhar. Hadir dalam jamaah sholat tersebut Syaikh Agung Al-Azhar Ahmad Thayyib, Mufti Negara Syaikh Ali Jum'ah dan Menteri Wakaf Abdul Fadil al-Qousy yang bertindak sebagai khotib. Pengamanan sangat ketat diberlakukan sejak pagi sebelum pelaksanaan sholat Jum'at. Sejumlah pasukan dari Republican Guard berseragam hijau dan baret biru bersiaga di sekeliling masjid dengan membawa senjata laras panjang. Setiap orang yang memasuki masjid diperiksa secara ketat sebanyak dua kali dengan melewati pemindai logam. Setiap tas diperiksa dan tidak ada yang boleh membawa kamera masuk masjid. Di dalam masjid puluhan petugas keamanan berpakaian sipil sudah duduk menempati barisan depan di dekat mimbar sejak pagi. Mereka menyisakan area kosong di bagian tengah untuk para pejabat dan para ulama Al-Azhar. Tidak seperti hari biasanya, di dalam masjid tidak ada sama sekali sinyal ponsel. Tampaknya petugas keamanan telah memasang signal jammer untuk memblokir jalur komunikasi seluler. Syaikh Abdul Fadil al-Qousy dalam khutbahnya mengingatkan presiden untuk bekerja demi kepentingan rakyat dan semua golongan tanpa terkecuali. Keadilan dan kesetaraan menjadi kunci utama bagi pembangunan Mesir. Usai khutbah, Presiden Morsy meninggalkan masjid tanpa memberikan pidato seperti diharapkan olah para jamaah yang hadir. Liputan foto selengkapnya kunjungi Galeri Masisir. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Tulisan sebelumnya: Laporan dari Tahrir, Kairo; Presiden Baru, Kembang Api, dan Euforia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun