Seperti gelombang memeluk lambung perahumu
Ingin sekali aku sibak rinduku
Seperti sibak layar perahumu mendulang angin di atas dada samudra
Ingin sekali aku rangkul tanganmu
Seperti kailmu yang menautkannya di bibir ikan-ikan tangkapanmu
Aku ingin kita selalu bersama
Seperti ikan-ikan dengan kebersamaannya bersarang di perut jalahmu dan mati dalam babitmu
Tapi tidak mengapa, jika waktu kelak memanggilmu pulang ke rahim tanah tua
Tanah kie Besi
Sebab telah kutambatkan risalah kita di punggung bulan yang bergantung di dahan tahun
Juga namamu, telah ku tulis di pelepah jam yang menepel diranting hari
Aku selalu mengenang mu
Pada harapan-harapan yang kau lafalkan di gendang telingaku
Tentang anak cucumu yang kelak sekali necis namun tetap rama pada alam kita