Kakek saya pernah bilang, "hargai setiap pertemuan, kenanglah setiap ucapan."
Jadi, ini bagian dari mengejawantahkan ucapan kakek saya.
Minggu lalu teman saya datang ke rumah. Sekedar nyeruput kopi sambil cerita lepas. Banyak hal yang kami bicarakan mulai dari sosial, pendidikan, budaya, diri dan cinta. Dalam ksempatan ini saya sedikit mengabadikan potongan cerita kami yang panjang itu.
Iya mengenang pengalan cerita kami tentang pembangunan di daerah kami yang sampai kini belum kunjung usai, padahal sudah lama sekali usia kerjanya.
"Jembatan apakah ini.?" Kata teman saya.
Saya langsung bilang ke dia. "Itu jembatan pensil. Pake kertas milik kita (rakyat). Entah, kapan di tuntaskanya. Mungkin pelukisnya masih pulas."
Mateketen, 05 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H