Kalian udah ada yang tahu belum sistem perekonomian di Indonesia ? yuk kepoin sekarangÂ
Pada awal perancangan kemerdekaan tahun 1945, BPUPKI berembuk membahas isi UUD 1945 yang didalamnya berisi pasal 33 tentang kesejahteraan sosial.
Ada yang tahu Bapak Koperasi Indonesia ? ya Mohammad Hatta. Beliau menjelaskan bahwa " perekonomian rakyat berdasarkan koperasi, yang di atasnya ada pemerintah yang mengatur usaha produksi untuk kesejahteraan rakyat."
Negara Indonesia ini juga  tidak luput dari penjajahan yang mana dulu Belanda yang menerapkan sistem kerja paksa (kerja rodi) dengan upah yang minim saat itu, ga kebayang ya gimana keadaan saat itu. Lalu setelah merdeka, mulai berganti menjadi ekonomi nasional.
Ada yang kenal dengan Syafruddin Prawiranegara ? hayo ada yang tahu beliau siapa ? Beliau adalah Presiden dadakan pengganti Ir. Soekarno dan Moh. Hatta saat beliau diasingkan ke Rengasdengklok dan Beliau juga adalah seseorang yang berhasil memperkuat perekonomian Indonesia pada saat agresi militer Belanda dengan cara ngegunting.Â
Hah apa sih ngegunting ? ngegunting maksudnya menggunting mata uang NICA dan de Javasche Bank pecahan 5 gulden keatas. Nanti bagian kiri dipakai buat alat pembayaran sedangkan bagian kanan di tukar obligasi negara, ya tujuan untuk menyimbangi jumlah uang yang ada dan barang yang beredar. Tapi sayangnya belum sepenuhnya berhasil.
Lalu pada masa kabinet natsir, indutri kecil mulai berkembang. pada tahun 1957 bisa dibilang masa kehancuran ekonomi Indonesia ada yang tahu ada apa ditahun ini ? penasaran ? karna di masa ini inflansi naik, buruh mogok kerja, harga mahal dll. Nah, untuk mengatasi ini dibuatlah Deperanas (Dewan perancang nasional) yang di ketuai oleh Mohammad Yamin.
Depernas juga sempat membuat program bernama Pembangunan Nasional Berencana Delapan Tahun (1961-1968) namun hal ini belum juga berhasil dan malah menyebabkan devaluasi (penurunan mata uang).
Tahun 1996 munculnya orde baru dan jatuhnya orde lama yang dipimpin oleh Soeharto. Ditahun ini juga mengalami hal yang sama pada tahun 1957 yaitu inflasi naik, utang samapi US$ 2,5 miliar, dan tingkat pertumbuhan rendah. Beliau melakukan segala cara agar kembali normal perekonomian Indonesia. Nah pada masa ini kita menggunakan sistem ekonomi campuran. Perekonomian pun mulai bangkit dan Indonesia bergabung kembali dengan IMF (Internasional Monetary Fund).
Dan inilah sistem ekonomi yang kita pakai sampai sekarang. Sistem ekonomi ini lebih mengedepankan pihak pemerintah dan swasta (BUMN dan BUMS).
Ternyata tidak mudah ya perkembangan ekonomi kita ini dari jatuh terus naik, terus jatuh lagi, dan naik lagi. Jadi bukan tidak mungkin kalau saat ini mengalami fase seperti itu. Ya, mengikuti perkembangan zaman. Tapi harus berlandas UUD ya.