Mohon tunggu...
Muhammad Faisal Syanil
Muhammad Faisal Syanil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030132 UIN Sunan Kalijaga

Hai, kenalin gua faisal. Di sini gua akan mencoba membuat konten seputar film, anime, olahraga, maupun hal-hal yang lagi viral. So di tunggu aja ya konten-konten dari gua!!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Women From Rote Island" Menceritakan Kisah Kekerasan Seksual yang Terjadi Pada Pulau Rote

4 Maret 2024   22:28 Diperbarui: 4 Maret 2024   22:48 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah tayang pada banyak festival film dari dalam maupun luar negeri, akhirnya film Woman From Rote Island tayang di bioskop Indonesia pada 22 Februari 2024 lalu. Film ini berdurasi 1 jam 48 menit dan merupakan tontonan 17+ dikarenakan banyak adegan kekerasan yang membuat tidak nyaman penonton. Film ini juga banyak memenangkan penghargaan seperti empat nominasi pada Festival Film Indonesia (FFI) 2023, yaitu penghargaan untuk kategori film panjang terbaik, sutradara terbaik, skenario terbaik, dan sinematografi terbaik.

Film ini disutradari oleh Jeremias Nyangoen dan diproduksi oleh production house Bintang Cahaya Sinema. Film ini di produksi selama empat tahun oleh Jeremias. Ia menghabiskan dua tahun hanya untuk mengembangkan cerita dan menjadikannya sebuah naskah yang bergaya Jeremias. Dua tahun sisanya Ia pakai untuk seleksi aktor, melatih mereka dan pada akhirnya memproduksi film tersebut.

Sinopsis Film Woman From Rote Island

Menceritakan seorang Ibu yang bernama Orpa (Linda Adoe) yang baru saja kehilangan suaminya bernama Abraham. Abraham berwasiat jika Ia meninggal nanti, anaknya bernama Martha (Irma Rihi) harus ikut dalam penguburan mayatnya. Namun, Martha baru pulang tiga hari setelah kematian ayahnya karena Ia sebelumnya seorang TKI di Malaysia.

Tersisalah tiga orang pada rumah tersebut, yaitu Orpa dan kedua anaknya Martha dan Bertha. Orpa akhirnya harus menambah posisi sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah untuk kedua anaknya. Namun, Orpa kembali harus menanggung beban dikarenakan Martha ternyata mengalami gangguan jiwa akibat masa kelam yang dialami ketika bekerja di Malaysia dulu.

Dari sinilah konflik mulai bermunculan yang disebabkan oleh Martha. Dikarenakan gangguan jiwanya tersebut, Ia sering melakukan kesalahan. Para pria di daerahnya juga sering melecehkan Martha karena gangguan jiwanya. Namun adiknya Bertha selalu menolong kakaknya yang selalu menjadi korban pelecehan tersebut.

Pesan yang terkandung dalam film Women From Rote Island

Film Women From Rote Island memberi pesan nilai moral terhadap penonton. kita sebagai penonton akan dilihatkan kisah seorang perempuan yang bernama Martha hancur mental akibat dianiaya oleh majikannya sewaktu Ia bekerja TKI di Malaysia. Pada film kita akan dilihatkan betapa kurangnya akses pusat rehabilitasi disana dan juga lingkungan yang tidak kondusif. Film ini memberi pelajaran bagi masyarakat lewat audio-visual tentang sudut pandang orang yang depresi dan juga pelecehan seksual. Film ini menyadarkan penonton untuk lebih peduli dan juga memperhatikan aktivitas anggota keluarga sebagai bentuk pendampingan dan pencegahan kekerasan seksual.

Sang sutradara juga mengungkapkan pesan filmnya sebagai berikut. "Kalau dicermati, film ini tidak hanya kekerasan seksual terhadap perempuan, saya yakin ada yang cermat. Kalau dulu kita katakan hati-hati punya anak perempuan, sekarang, anak laki-laki juga harus hati-hati. Hasil riset kecil saya itu, basic dari tema yang kita bicarakan ini adalah keluarga," kata Sutradara Jeremias Nyangoen dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

"Mulai hari ini, pulang ke rumah, tanya keponakan, anak, cucu, selalu dengan handphone, tidur jam berapa harus dengan cerewet. Kalau tidak, anak anda, cucu anda, keponakan anda, akan menjadi korban pelecehan bahkan mungkin dia pelakunya, tonton film ini," ujar Jeremias.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun