Keputusan Lembaga Sensor Film (LSF) tidak meloloskan film "NOAH" justru menuai kritik dari berbagai masyarakat pecinta film di tanah air meskipun ada juga yang mendukung keputusan LSF. Akan tetapi sebagian besar tidak setuju. Terutama dari masyarakat non muslim pecinta film.
Salah satu alasan mengapa LSF tidak meloloskan film ini karena tidak sesuai dengan ajaran Agama yang di anut masyarakat Indonesia. Kalau menurut pendapat saya, agama yang dimaksud mungkin Islam. Saya tidak tau dengan yang lain.
Akibat dari keputusan LSF itu, lagi-lagi Islam harus menjadi bagian sasaran dari kritik itu. Islam di bilang kolot, merasa benar sendiri, tidak tau modernitas dan banyak lagi cemoohan yang menggelikan hati saya. Seolah-olah Islam biang kerok dari keputusan LSF ini.
Saya memang belum menonton film itu. Hanya melihat dari berbagai sumber media dan tulisan-tulisan di social media. Sedikit banyak bisa membantu menganalisa isi film ini.
Secara pribadi yakin tidak membawa pengaruh apa-apa buat saya kalaupun menonton film ini. Tidak membawa pengaruh apa-apa selain dari sisi hiburan saja.
Menurut saya tidak usah terlalu berlebihan menyikapi munculnya film “Noah”. Kalau memang kita (Muslim) yakin film itu tidak sesuai dengan Al-Quran dan Hadist tidak usah takut. Mungkin yang perlu kita lakukan adalah lebih memantapkan Iman dan takwa kita agar tidak mudah terpengaruh dari hal-hal semacam ini. Kalau iman dan takwa Muslim Indonesia sudah kokoh maka pengaruh apapun itu tidak akan mengganggu pikiran kita.
Tidak usah peduli dengan apa yang mereka lakukan. Kita tidak perlu ketakutan atau bertindak berlebihan yang justru akan menjadi blunder dan membuka ruang kepada mereka dalam mengucilkan masyarakat Islam. Saya kira itu lebih berbahaya.
Kita hanya perlu introspeksi internal baik diri sendiri, keluarga, teman dan Islam secara keseluruahan. Lebih banya mendengar pencerahan dari ahli agama.
Generasi-generasi muslim Indonesia harus lebih sering dirangkul bersama untuk mencegah perpecahan. Diberikan pemahaman sejarah Nabi-Nabi yang sesuai dan benar menurut Agama. Diberikan perbandingan yang rasional dengan sumber-sumber sejarah lainnya agar generasi muda lebih paham. Lebih banyak mengadakan kegiatan positif anak muda yang lebih mendidik, membangun, dan berakhlak. Dengan ini generasi muda tidak lagi riskan terpengaruh dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama. sekalipun harus menonton film Noah berulang-ulang kali :D :')
Kita juga kan tidak tau tujuan sebenarnya dari pada sutradara dan Hollywood mengapa harus membuat film ini. Kalau memang tujuannya hanya sebatas hiburan (just making the movie) kita harus menghargainya sebagai sebuah kreativitas. Karena mungkin ada banyak sisi lain dari film ini yang perlu kita ambil pelajaran. Mungkin dari sisi animasi dan teknologi atau manajemen perfileman di luar negeri yang patut kita terapkan di Indonesia sebagai bahan pertimbangan.
Berbaik sangka saja :)
Akan tetapi jika tujuannya hanya untuk tujuan mengganggu nilai-nilai Agama, tidak perlu takut dan serius menanggapinya karena iman kita kuat.
Dari pada membuat pagar berlapis di depan rumah ada baiknya memperkokoh fondasi rumahnya agar lebih kuat. sebab pagar tetaplah pagar. Bisa di lompati atau dirobohkan.
Dari pada melarang-larang orang lain dalam menonton film, lebih baik kita memperbaiki diri dan memperkuat ketakwaan masyarakat Indonesia agar tidak mudah terpengaruh seperti yang di takutkan :)
Wassalam….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H