Mohon tunggu...
Faisal Sidiq
Faisal Sidiq Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Electrical / Instrumentation Engineering

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kentut di Kursi Rp 24 juta

18 Januari 2012   19:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:42 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kursi. Benda yang  menyangga pantat atau pinggul disaat duduk. Suara kentut seseorang bergantung pada di kursi mana dia duduk. Kentut dikursi empuk dengan duduk di kursi yang keras dan padat. Memiliki bunyi kentut yang berbeda. Apalagi ada orang yang berkentut panjang dan pendek. Saya belum mengerti anggota DPR memliki jenis kentut yang mana.

Harga Rp 24 juta sebuah kursi untuk anggota Banggar DPR adalah wajar. Mereka kalau sidang bisa lama. Dan sangat lama. Terlalu lama duduk bisa mengakibatkan embeien. Anggota DPR kita diusahakan jangan sampai embeien. Dengan harga semahal itu diharapkan anggota DPR duduk dengan nyaman, dan dapat terhindar dari penyakit embeien.

Kursi selain sarana untuk duduk. Juga bisa digunakan sebagai sarana tidur sambil duduk. Anggota DPR kalau sidang sampai mengantuk-ngantuk. Mereka bisa tidur duduk di atas kursi seharga Rp 24 juta. Ketimbang mereka pergi check in ke hotel. Absensinya bisa merah. Jadi meski tidur yang penting hadir sidang.

Kursi seharga Rp 24 juta. Mahal. Belinya di Jerman. Anggota Banggar DPR ingin tampil seperti parlemen Hitler. Sehingga nantinya keputusan-keputusan yang ambil akan terinspirasi oleh kentutnya Hitler. Jika belinya di Jepara. Rp 24 juta bisa mendapat 20 buah kursi. Padahal boleh jadi kursi di Jerman itu buatnya di Jepara. Finishing di Jerman. Tetapi begitulah keangkuhan anggota DPR RI. Katanya pro ekonomi kerakyatan. Rakyat Jerman. Bukan rakyat Jepara (Indonesia).

Setelah membeli kursi seharga Rp 24 juta per buah. Kursi-kursi yang lama kira-kira dikemanakan...? Diwariskan ke OB (Office Boy)...? disumbangkan ke panti-panti asuhan...?  Tidak ada yang tahu..?

Sebaiknya dibakar. Kita tidak tahu kursi-kursi lama itu. Mengandung virus-virus yang berbahaya atau tidak. Meskipun bekas pantat anggota Banggar DPR. Belum tentu steril dari penyakit. Terutama bekas kentut Banggar DPR. Hmmm.... bau...? baunya sampai ke kantor KPK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun