Mohon tunggu...
Yauta
Yauta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hanya coba-coba

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Guru di Purworejo, antara Kesejahteraan, Profesi, dan Tantangan Masa Kini

19 Juli 2024   21:06 Diperbarui: 19 Juli 2024   21:30 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahan Guru di Purworejo: Antara Kesejahteraan, Profesi, dan Tantangan Masa Kini

Pendidikan merupakan pilar penting dalam kemajuan bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kualitas guru.Pendidikan merupakan kunci kemajuan bangsa. Di balik gemerlapnya pencapaian pendidikan di kota-kota besar, terdapat realitas berbeda di daerah terpencil. Guru, sebagai ujung tombak pendidikan, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang menghambat proses belajar mengajar dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.Di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, seperti di daerah lain di Indonesia, terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para guru.

1. Kesejahteraan Guru

Tunjangan dan kesejahteraan guru di daerah juga terbilang rendah dibandingkan dengan guru di kota-kota besar. Hal ini menyebabkan banyak guru di daerah yang hidup dengan kekurangan dan terlilit utang. Kondisi ini tentu saja dapat menurunkan motivasi dan semangat para guru dalam mengajar.Salah satu permasalahan utama yang dihadapi guru di Purworejo adalah masalah kesejahteraan. Gaji pokok guru yang tergolong rendah, dibandingkan dengan profesi lain, membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Hal ini diperparah dengan banyaknya guru yang memiliki penghasilan tambahan di luar jam mengajar, seperti berjualan atau menjadi ojek online, untuk mencukupi kebutuhan hidup.Kurangnya tunjangan dan insentif bagi guru juga menjadi faktor yang menambah beban mereka. Selain itu, sistem pemberian tunjangan dan insentif yang masih belum merata dan transparan juga menimbulkan ketidakadilan bagi para guru.

2. Beban Kerja Guru yang Berat

Permasalahan paling krusial di daerah adalah kekurangan guru yang qualified. Hal ini diperparah dengan distribusi guru yang tidak merata, di mana banyak sekolah di daerah terpencil hanya memiliki satu atau dua guru untuk mengajar berbagai mata pelajaran. Kekurangan ini berakibat pada jam mengajar yang padat, beban mengajar yang berlebihan, dan kualitas pembelajaran yang menurun.Faktor utama di balik kekurangan guru di daerah adalah minimnya minat untuk mengabdi di daerah terpencil. Kurangnya aksesibilitas, infrastruktur yang tidak memadai, dan minimnya tunjangan menjadi alasan utama enggannya para guru untuk ditempatkan di daerah tersebut. Beban kerja guru di Purworejo tergolong berat. Selain mengajar, guru juga dibebani dengan berbagai tugas administratif, seperti mengisi laporan, menyiapkan bahan ajar, dan mengikuti berbagai pelatihan dan seminar. Beban kerja yang berat ini membuat guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam mengajar dan membimbing siswa.

3. Kurangnya Dukungan Sarana dan Prasarana

Selain kekurangan guru, infrastruktur pendidikan yang tidak memadai juga menjadi hambatan besar bagi guru dan siswa di daerah. Banyak sekolah di daerah terpencil yang memiliki bangunan yang tidak layak, ruang kelas yang sempit, dan minimnya sarana prasarana penunjang pembelajaran. Hal ini tentu saja menghambat proses belajar mengajar dan membuat siswa tidak nyaman dalam belajar.Ketersediaan buku pelajaran dan bahan ajar yang lengkap pun masih menjadi kendala di beberapa daerah. Akses internet yang terbatas juga membuat guru kesulitan mendapatkan informasi dan materi pembelajaran terbaru. Sarana dan prasarana pendidikan di beberapa sekolah di Purworejo masih belum memadai. Hal ini membuat proses belajar mengajar menjadi tidak optimal. Kurangnya ruang kelas, buku pelajaran, dan alat peraga menjadi contoh permasalahan yang sering dihadapi oleh sekolah-sekolah di Purworejo.

4. Pelatihan dan Pengembangan Guru yang Terbatas

Pelatihan dan pengembangan guru di Purworejo masih belum optimal. Jumlah pelatihan dan seminar yang diadakan untuk guru masih terbatas, dan materi pelatihan yang diberikan pun tidak selalu relevan dengan kebutuhan guru. Kurangnya pelatihan dan pengembangan ini membuat guru kesulitan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun