Ketahuilah, Aku selalu bercerita dengan aksara kata, lalu kujabarkan sebagai kalimat, apapun itu. Walau riang, semua kujelma menjadi bait tak berkelit. Untukmu, untuknya, untuk semua yang mengeja, untuk semua yang punya asa, untuk semua yang mampu bersama.
Terkadang, tangis menjelma bersama kelakar-kelar juga. Begitulah kurasa; Egaliter.
Terus menerus, saat fajar, saat siang, saat senja, saat kelam. Tak muncul, aku hanya singgah melepas penat. Kan hilang, "sampai aku tak mengikuti waktu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H