oh cicak yang nakal, aku ingin sekali melaksanakan sunah rasulullah, kau selalu menggangguku! kau selalu berisik di tengah redupnya malam, kau selalu menempel pada dinding yang aga kusam itu, melihat apa yang mungkin kau bisa makan, juga tak lupa kau selalu harmonis dengan pasanganmu, mereka seakan tak tau malu, melakukan hal tak senonoh didepan khalayak ramai, seakan membuat temanku iri saja terhadapmu cicak!Â
aku ingin sekali melempar mu dengan cangkir, tapi apalah daya didalam cangkirnya masih sedia air teh hangat, aku takut mengenai para tamu disana, aku ingin melemparnya dengan raket, tapi apalah daya raket itu milik adikku, bahaya atuh, ntar dia marah, ah. ouu tiba tiba kau menghilang? kemana? apakah dia malu? apakah dia mengadukanku kepada geng nya? apakah dia mengadukan ku kepada presiden?Â
ouh, bahaya. tapi tak mengapa aku akan menghadapinya, zihad!! tapi biarlah, biarkan dirinya pergi dan hilang! ouh yaa!! aku ingat! ternyata "bertemu dan berpisah" rasanya jauh lebih nyaman kalau di bandingkan dengan "datang dan hilang" ya. tapi aku yakin kita akan bertemu, meskipun di persimpangan jalan, dipertemukan secara tak sengaja, atau apalah, juga aku yakin! kau tetap sedang merindukanku!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H