Ancaman terbesar perekonomian Indonesia dewasa ini adalah memburuknya keseimbangan eksternal sebagaimana tercermin dari cadangan devisa yang terkuras dan nilai tukar rupiah yang melemah. Faktor penyebabnya ialah pemburukan akun semasa (current account) yang sudah mengalami defisit selama dua tahun terakhir. Ada kecenderungan defisit akun semasa semakin bersifat struktural.
Di masa lalu faktor struktural yang menekan akun semasa hanya dari dua unsur, yaitu defisit jasa-jasa non-faktor (terutama transportasi laut) dan defisit jasa faktor (terutama repatriasi laba perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia). Belakangan ini unsur penekan akun semasa bertambah dari transaksi perdagangan barang. Bahkan, pada triwulan II-2013 transaksi perdagangan sudah menderita defisit sebesar 601 juta dollar AS.
Karena cenderung bersifat struktural, maka pemulihan akun semasa tak bisa dilakukan dalam jangka pendek. Setidaknya dibutuhkan waktu dua sampai tiga tahun agar defisit akun semasa surplus kembali atau setidaknya tak mengalami pemburukan tajam.
Oleh karena itu, mau tak mau perekonomian Indonesia membutuhkan suntikan modal dari luar (capital inflow) berupa investasi asing langsung (foreign direct investment), investasi portofolio (portfolio investment), dan other investment (terutama utang luar negeri).
Investasi portofolio bisa diibaratkan seperti "jelangkung" dan jangka pendek. Ia datang tak diundang, pergi tak bilang-bilang.
Pemerintah telah bertekad mengurangi utang luar negeri, sehingga pembayaran cicilan utang sudah kerap lebih besar dari utang baru. Sementara itu utang swasta menunjukkan peningkatan. Utang luar negeri swasta sudah lebih besar dari utang luar negeri pemerintah.
Yang paling membantu untuk mengimbangi pemburukan akun semasa dan penguatan keseimbangan eksternal ialah penanaman modal asing langsung (foreign direct investment).
Sejak tahun 2009 investasi asing langsung menunjukkan peningkatan yang cukup konsisten. Lebih menggembirakan lagi, sejak tahun 2011 investasi langsung (jangka panjang) selalu melampaui investasi portofolio (jangka pendek).
Faktor positif lainnya adalah investasi asing mulai banyak masuk ke sektor industri manufaktur. Sebelumnya, kebanyakan investasi asing mengalir ke sektor pertambangan dan perkebunan. Insentif tambahan sementara waktu tak perlu diberikan kepada mereka kecuali jika investor membangunan pabrik pengolahan agar nilai tambah dan tenaga kerja baru lebih banyak tercipta.