Mohon tunggu...
Faisal Basri
Faisal Basri Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengapa Pak JK Terus Mengumbar Bohong?

15 Mei 2014   06:15 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:30 12578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah apa yang menjadi motif Pak JK meyampaikan berbagai pernyataan yang tidak dilandasi oleh fakta dan bahkan bertentangan dengan pengalaman nyatanya sendiri. Terlepas apa motifnya, masyarakat perlu mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Pertama: SMS Wakil Presiden RI periode 2004-2008 Jusuf Kalla mengaku tidak pernah menerima pesan singkat atau short message service (SMS) dari Menteri Keuangan saat itu Sri Mulyani soal penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Pernyataan JK pun berbeda dari Sri Mulyani yang merasa telah melaporkan melalui pesan singkat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diteruskan ke JK. (KOMPAS.COM, Kamis, 8 Mei 2014 | 12:11 WIB: http://kom.ps/AFgHPF) Dalam wawancara dengan Majalah Tempo, edisi 12-18 Mei, hal. 42, Pak JK mengakui menerima SMS dari Sri Mulyani. Atas pertanyaan Tempo: "Bukankah Anda mendapat pesan pendek dari Sri Mulyani soal Bank Century?" Pak JK menjawab: "Itu hanya pesan pemberitahuan. Bukan minta izin. Sudah diputuskan, baru SMS ke Presiden, tembusan ke saya....." Apa gerangan isi SMS Sri Mulyani yang dikirimkan tak lama setelah selasai rapat pada dinihari 21 November 2008, yaitu pk. 6:31 WIB? Ini salinan lengkapnya:

"Bpk. Presiden yth, ijin melapor sbb: kamis malam (20/11) hingga jumat pagi ini (21/11), kami atas permintaan Gub BI dan jajaran deputi gubernur mengadakan rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk membahas Bank Century. Gub BI menyatakan secara tertulis dan dengan presentasi bahwa Bank Century telah mengalami masalah solvency dan masuk dalam kategori Bank Gagal. Gub BI menyatakan bahwa saat ini situasi perbankan nasional dalam tekanan krisis keuangan global - sehingga masalah Bank Century sbg Bank Gagal dapat berdampak sistemik. Oleh karena itu Bank Century sesuai Perpu Jaring Pengaman Sektor Keuangan - diambil-alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan - untuk ditangani/diselamatkan dengan Penyertaan Modal Sementara dan setelah disehatkan akan dijual kepada Publik. Dg demikian mulai jumat ini management Bank Century diambil-alih LPS dengan bantuan tenaga profesional dari Bank Mandiri. LPS dan Bank Indonesia akan memonitor dan menangani masalah para deposan dll dalam masa transisi ini - agar tetap menjaga kepercayaan secara keseluruhan thd sistem perbankan. BI akan memonitor situasi dan resiko kesulitan likuiditas yang berpotensi menjadi insolvent mirip dengan Bank Century. Suasana yg kepercayaan msh rapuh dan perlu penangan yang hati2 dan komprehensif serta antisipatif thd perkembangan sektor perbankan secara menyeluruh. Kami bersama BI akan bekerja sama menjaga situasi tsb. Demikian laporan perkembangan. Salam hormat, SMI. Cc Bpk. Wapres, Gub BI." (http://m.katadata.co.id/mDetail.aspx?CAT=1&SUBCAT=1&SN=news&TITLE=bukti-sms-sri-mulyani-untuk-sby-dan-jk&AID=1679)

Kedua: Kliring Menurut Pak JK, tidak benar pada tanggal 13 November Bank Century kalah kliring. Dalam wawancara dengan Majalah Tempo edisi 12-18 Mei 2014, Pak JK mengatakan: "Kalah kliring itu isu.Saya mengatakan yang bikin isu harus ditangkap. Tidak ada, Tidak disampaikan ke saya.Itu cuma isu." (hal. 42) Nyata-nyata Bank Century pada tanggal 13 November 2008 gagal kliring. "Pada tanggal 13 Nopember 2008, Bank Century mengalami gagal kliring. Dalam kerangka besar menjaga stabilitas sistem perbankan, kondisi Bank Century ini dapat mengancam stabilitas perbankan secara keseluruhan sehingga perlu diselamatkan. Berdasarkan poisisi CAR terakhir tanggal 30 September 2008, CAR BC ada pada angka 2,35%." (Bank Indonesia, Krisis Global dan Penyelamatan Sistem Perbankan Indonesia, Jakarta, 2010, hal. 57). Ketiga: Dana bailout dibayar Sabtu-Minggu. Dalam tulisannya di Kompasiana ( (http://kom.ps/AFboQb), Pak JK mengemukakan: “Saya bingung juga, mengapa uang dikeluarkan hari Sabtu-Minggu? Mau kemana uang dikeluarkan hari Sabtu? Bukannya bank-bank tidak ada yang buka? Lari kemana uang itu?” Padahal, kenyataannya dana yang dikucurkan ke Bank Century ditransfer pada hari Senin, 24 November 2008, pk. 7:42 sebagaimana terlihat pada bukti transfer berikut. Bukti transfer itu sekaligus menghapuskan spekulasi bahwa uang yang dikucurkan ke bank Century berupa kas/tunai berbentuk fisik uang sebagaimana terkesankan pada tulisan Pak JK yang saya kutip di atas. Untuk lebih jelas, silakan tengok tulisan utuh saya, juga di Kompasiana ("Sesat Pikir Bank Century," http://kom.ps/AFeyWE).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun