Mohon tunggu...
Faisal Basri
Faisal Basri Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Perbedaan Harga BBM di Indonesia dan Malaysia Kian Melebar

2 Maret 2016   01:29 Diperbarui: 2 Juli 2018   11:19 5660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pertamina dan petrolpricemalaysia.info

[/caption]Pemerintah Indonesia meninjau harga BBM bersubsidi dan BBM "penugasan" tiga bulan sekali. Terakhir, pemerintah mengubah harga BBM per 5 Januari 2016. Berarti penyesuaian selanjutnya akan dilakukan 5 April 2016.

Sementara itu Pertamina baru saja mengumumkan senarai harga baru BBM non-subsidi yang berlaku mulai 1 Maret 2016. Data berikut berlaku untuk DKI Jakarta.

Di Malaysia harga semua jenis BBM diumumkan pemerintah sebulan sekali. Harga terbaru berlaku mulai 1 Maret 2016.

Sumber: Pertamina dan petrolpricemalaysia.info
Sumber: Pertamina dan petrolpricemalaysia.info
Rakyat Malaysia menikmati penurunan harga lebih besar ketimbang rakyat Indonesia. Untuk jenis BBM yang sama (RON 95), penurunan harga di Malaysia sebesar 8,57 persen, sedangkan di Indonesia hanya 1,32 persen. Jika dibandingan untuk kurun waktu yang lebih panjang, perbedaannya semakin jomplang.

SumberZ: petrolpricemalaysia.info dan Bank Indonesia
SumberZ: petrolpricemalaysia.info dan Bank Indonesia
Harga RON 95 di Malaysia tidak dikenakan pajak. Jika kita tambahkan pajak 15 persen seperti di Indonesia, maka harganya menjadi Rp 5,914 per liter. Sedangkan harga RON 95 di Indonesia per 1 Maret 2016 adalah Rp 8.850 per liter. Perbedaan yang hampir Rp 3.000 per liter sungguh sangat besar.

Lebih membuat miris, harga RON 95 di Malaysia plus pajak 15 persen lebih murah Rp 1.136 ketimbang harga premium di Indonesia yang perbedaan RON-nya sangat besar yaitu 7.

Mengapa pemerintah dan DPR tidak tergerak memertanyakan perbedaan yang mencolok itu. Mengapa tidak dipertanyakan pula "keganjilan peredaan harga antara Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus"?

Saatnya kita menuntut transparansi formula perhitungan harga BBM di Tanah Air, termasuk harga Avtur dan harga BBM untuk kapal yang tak kalah mahalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun